Armenia Sebut Ratusan Tentara Mereka Hilang Selama Konflik di Nagorno-Karabakh

Senin, 16 November 2020 - 20:58 WIB
Perdana Menteri Armenia, Nikol Pashinyan mengatakan bahwa ratusan prajurit Armenia masih hilang akibat eskalasi yang berlangsung selama enam pekan itu. Foto/REUTERS
YEREVAN - Pekan lalu, para pemimpin Armenia, Azerbaijan, dan Rusia menandatangani deklarasi bersama yang mengakhiri konflik di wilayah sengketa Nagorno-Karabakh . Perdana Menteri Armenia, Nikol Pashinyan mengatakan bahwa ratusan prajurit Armenia masih hilang akibat eskalasi yang berlangsung selama enam pekan itu.

"Kami berharap menemukan beberapa dari mereka masih hidup. Kemarin, kami menemukan seorang tentara terluka yang sebelumnya dinyatakan tewas,” kata Pashinyan dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Sputnik pada Senin (16/11/2020).

Dia lalu menuturkan, pertukaran tahanan akan dimulai setelah kedua belah pihak menyelesaikan proses pertukaran jenazah semua orang yang tewas dalam konflik Nagorno-Karabakh. Pashinyan berharap hari berkabung nasional diumumkan di Armenia setelah menyelesaikan pertukaran jenazah.

Sebelumnya, Armenia melaporkan kematian lebih dari 2.300 tentaranya dalam konflik terbaru konflik di Nagorno-Karabakh, sementara Azerbaijan belum mengungkapkan korban jiwa dari sisi militernya. ( )

Berdasarkan perjanjian tersebut, Azerbaijan dan Armenia akan berhenti di posisi mereka saat ini dan bertukar tahanan, dan hampir 2.000 penjaga perdamaian Rusia akan dikerahkan ke Nagorno-Karabakh. Rusia telah mengirim lebih dari 1.100 penjaga perdamaian ke wilayah tersebut bersama dengan 1.168 peralatan militer dan pendukung.
(esn)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More