Armenia, Azerbaijan, Rusia Sepakat Akhiri Konflik Nagorno-Karabakh

Selasa, 10 November 2020 - 08:31 WIB
loading...
Armenia, Azerbaijan,...
Warga mengibarkan bendera di jalanan saat pasukan Azerbaijan merebut Shusha, di Baku, Azerbaijan, 8 November 2020. Foto/REUTERS
A A A
BAKU - Armenia , Azerbaijan , dan Rusia mengatakan mereka telah menandatangani kesepakatan untuk mengakhiri konflik militer di wilayah Nagorno-Karabakh setelah lebih dari sebulan pertumpahan darah.

Perdana Menteri (PM) Armenia Nikol Pashinyan pertama kali mengumumkan penandatanganan di media sosial pada dini hari Selasa (10/11). Kremlin dan Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev kemudian mengkonfirmasi berita tersebut.

"Pernyataan trilateral yang ditandatangani akan menjadi poin (penting) dalam penyelesaian konflik," ungkap Aliyev dalam pertemuan online yang disiarkan televisi dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.

Putin mengatakan pasukan penjaga perdamaian Rusia akan dikerahkan di sepanjang garis depan di Nagorno-Karabakh dan koridor antara wilayah tersebut dan Armenia. (Baca Juga: Bisakah Jadi Presiden Hebat?)

Pemimpin wilayah Nagorno-Karabakh Arayik Harutyunyan mengatakan di Facebook bahwa dia memberikan persetujuan untuk mengakhiri perang secepat mungkin. (Lihat Infografis: Tujuh Kebijakan Ekonomi yang Akan Diambil Joe Biden)



Deklarasi tersebut menyusul pertempuran sengit selama enam pekan dan kemajuan pasukan Azerbaijan. Baku mengatakan pada Senin (9/11) bahwa pihaknya telah merebut lusinan permukiman lagi di Nagorno-Karabakh, sehari setelah mengumumkan kemenangan dalam pertempuran untuk memperebutkan kota terbesar kedua di daerah kantong itu. (Lihat Video: Jelang Kepulangan Habib Rizieq Shihab ke Tanah Air)

"Keputusan dibuat berdasarkan analisis mendalam dari situasi pertempuran dan dalam diskusi dengan para ahli terbaik di bidangnya," ungkap PM Armenia Pashinyan.

“Ini bukan kemenangan tapi tidak ada kekalahan sampai Anda menganggap diri Anda kalah. Kami tidak akan pernah menganggap diri kami dikalahkan dan ini akan menjadi awal baru dari era persatuan dan kelahiran kembali nasional kami," tutur dia.

Pertempuran tersebut telah menimbulkan kekhawatiran akan perang regional yang lebih luas, dengan Turki mendukung sekutunya Azerbaijan, sementara Rusia memiliki pakta pertahanan dengan Armenia dan pangkalan militer di sana.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0806 seconds (0.1#10.140)