Donald Trump Tolak Akui Kekalahan, Joe Biden: Memalukan!
Rabu, 11 November 2020 - 15:27 WIB
WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS) terpilih, Joe Biden , angkat suara terhadap sikap sang lawan Donald Trump yang menolah mengakui kekalahannya dalam pemilihan presiden (pilpres) . Biden mengatakan tuduhan adanya kecurangan dalam pemilu yang dilontarkan Trump serta mengklaim dirinya sebagai pemenang adalah tindakan memalukan dan tidak akan mengubah dinamika dari rencana transisi.
"Saya pikir itu tidak akan membantu warisan presiden," kata Biden kepada wartawan tentang penolakan Trump untuk menyerah pada konferensi pers.
"Saya tahu dari diskusi saya dengan para pemimpin asing sejauh ini, bahwa mereka berharap lembaga demokrasi Amerika Serikat dipandang kuat dan bertahan," imbuhnya.
"Semuanya akan membuahkan hasil pada 20 Januari," ucap Biden, merujuk pada tanggal pelantikannya seperti dikutip dari Russia Today, Rabu (11/11/2020).
Antara sekarang dan nanti, kata Biden, ia berharap rakyat Amerika menerima bahwa telah ada transisi.
Sementara banyak pemimpin dunia telah mengakui kemenangan Biden, Presiden Trump dan Partai Republik bersikukuh menolak. Trump terus bersikeras bahwa dialah pemenang pemilu dan berbagai tuntutan hukum yang diajukannya akan mengekspos kecurangan pemilu dan membalikkan arah kemenangan di banyak negara bagian.(Baca juga: Tolak Proses Transisi Kekuasaan, Kubu Trump Mulai Pertarungan Hukum )
Berbagai anggota parlemen Republik juga mendukung tindakan hukum Trump, dengan Senator Mitch McConnell memberikan pidato di Senat pada awal pekan ini di mana ia secara terbuka mengakui tidak ada pemenang dalam pemilu dan mengatakan Trump "dalam haknya" untuk mengambil tindakan hukum.
Senator Republik lainnya macam Lindsay Graham dan Ted Cruz juga menyebut kemenangan Biden dipertanyakan.
Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo bahkan memberikan peringatan pada hari Selasa ketika dia mengatakan kepada wartawan akan ada transisi yang mulus ke pemerintahan Trump yang kedua.
Terlepas dari kemunduran dan lawan yang menolak untuk menyerah, Biden mengatakan kepada wartawan bahwa dia tidak melihat perlunya tindakan hukum balasan.
"Saya tidak melihat perlunya tindakan hukum, sejujurnya," katanya.
"Sejauh ini tidak ada bukti dari pernyataan yang dibuat oleh presiden atau Menteri Luar Negeri Pompeo," ujarnya.
"Kami sudah memulai transisi dan (komentar Trump dan kolega tentang pemilihan tersebut) tidak mengubah dinamika sama sekali dan apa yang dapat kami lakukan," mantan wakil presiden AS itu menambahkan.
Bagian dari transisi Biden, dia mengklaim, telah menjangkau anggota parlemen untuk memastikan mereka dapat bekerja sama untuk memberikan bantuan kepada orang-orang yang berjuang secara finansial karena pandemi, tetapi mantan wakil presiden membuat orang bingung dengan siapa sebenarnya dia berbicara.(Baca juga: UE Ingin Agenda Transatlantik Baru dengan Joe Biden )
Ditanya tentang bekerja dengan Ketua DPR Nancy Pelosi (D-California), Biden mengatakan bahwa ia berbicara dengan "pemimpin" dan "pemimpin minoritas di DPR" tentang bipartisan dan bantuan Covid-19. Pemimpin Minoritas DPR saat ini adalah Kevin McCarthy dari Partai Republik, yang kantornya mengatakan kepada reporter Daily Caller Christian Datoc bahwa anggota kongres belum berbicara dengan Biden.
Yang lain menuduh Biden menyebut Pelosi sebagai "pemimpin minoritas".
"Saya pikir itu tidak akan membantu warisan presiden," kata Biden kepada wartawan tentang penolakan Trump untuk menyerah pada konferensi pers.
"Saya tahu dari diskusi saya dengan para pemimpin asing sejauh ini, bahwa mereka berharap lembaga demokrasi Amerika Serikat dipandang kuat dan bertahan," imbuhnya.
"Semuanya akan membuahkan hasil pada 20 Januari," ucap Biden, merujuk pada tanggal pelantikannya seperti dikutip dari Russia Today, Rabu (11/11/2020).
Antara sekarang dan nanti, kata Biden, ia berharap rakyat Amerika menerima bahwa telah ada transisi.
Sementara banyak pemimpin dunia telah mengakui kemenangan Biden, Presiden Trump dan Partai Republik bersikukuh menolak. Trump terus bersikeras bahwa dialah pemenang pemilu dan berbagai tuntutan hukum yang diajukannya akan mengekspos kecurangan pemilu dan membalikkan arah kemenangan di banyak negara bagian.(Baca juga: Tolak Proses Transisi Kekuasaan, Kubu Trump Mulai Pertarungan Hukum )
Berbagai anggota parlemen Republik juga mendukung tindakan hukum Trump, dengan Senator Mitch McConnell memberikan pidato di Senat pada awal pekan ini di mana ia secara terbuka mengakui tidak ada pemenang dalam pemilu dan mengatakan Trump "dalam haknya" untuk mengambil tindakan hukum.
Senator Republik lainnya macam Lindsay Graham dan Ted Cruz juga menyebut kemenangan Biden dipertanyakan.
Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo bahkan memberikan peringatan pada hari Selasa ketika dia mengatakan kepada wartawan akan ada transisi yang mulus ke pemerintahan Trump yang kedua.
Terlepas dari kemunduran dan lawan yang menolak untuk menyerah, Biden mengatakan kepada wartawan bahwa dia tidak melihat perlunya tindakan hukum balasan.
"Saya tidak melihat perlunya tindakan hukum, sejujurnya," katanya.
"Sejauh ini tidak ada bukti dari pernyataan yang dibuat oleh presiden atau Menteri Luar Negeri Pompeo," ujarnya.
"Kami sudah memulai transisi dan (komentar Trump dan kolega tentang pemilihan tersebut) tidak mengubah dinamika sama sekali dan apa yang dapat kami lakukan," mantan wakil presiden AS itu menambahkan.
Bagian dari transisi Biden, dia mengklaim, telah menjangkau anggota parlemen untuk memastikan mereka dapat bekerja sama untuk memberikan bantuan kepada orang-orang yang berjuang secara finansial karena pandemi, tetapi mantan wakil presiden membuat orang bingung dengan siapa sebenarnya dia berbicara.(Baca juga: UE Ingin Agenda Transatlantik Baru dengan Joe Biden )
Ditanya tentang bekerja dengan Ketua DPR Nancy Pelosi (D-California), Biden mengatakan bahwa ia berbicara dengan "pemimpin" dan "pemimpin minoritas di DPR" tentang bipartisan dan bantuan Covid-19. Pemimpin Minoritas DPR saat ini adalah Kevin McCarthy dari Partai Republik, yang kantornya mengatakan kepada reporter Daily Caller Christian Datoc bahwa anggota kongres belum berbicara dengan Biden.
Yang lain menuduh Biden menyebut Pelosi sebagai "pemimpin minoritas".
(ber)
tulis komentar anda