Pendeta AS Direnggut COVID-19, Pernah Bilang Tuhan Lebih Besar dari Corona

Senin, 13 April 2020 - 08:00 WIB
Pendeta di Amerika Serikat, Gerald Glenn, yang meninggal setelah terinfeksi COVID-19. Foto/New Deliverance Evangelistic Church
RICHMOND - Seorang pendeta gereja di Amerika Serikat (AS) meninggal direnggut virus corona baru (COVID-19). Dia pada Maret lalu menyatakan kepada jemaatnya bahwa Tuhan lebih besar dari virus yang ditakuti itu.

Pendeta Gerald Glenn meninggal hanya beberapa hari setelah dites positif terinfeksi COVID-19.

Sebelum dia didiagnosis mengidap virus itu, Glenn berpidato di hadapan jemaat New Deliverance Evangelistic Church di Richmond, Virginia. Negara bagian setempat melarang pertemuan sepuluh orang atau lebih 24 jam kemudian.



Menurut putrinya, Mar-Gerie Crawley, Glenn menderita divertikulitis. Crawley mengatakan bukan hal yang aneh bagi korban menderita demam.

Tetapi kesehatannya memburuk pada hari Minggu lalu dan dia memakai ventilator di rumah sakit.

"Mereka melakukan tes COVID-19 padanya dan kami mendapatkannya kembali hari itu dan hasilnya positif," kata Crawley kepada stasiun televisi lokal WVTVR, yang dikutip Senin (13/4/2020).

Glenn meninggal pada Sabtu malam. Crawley sekarang meminta orang-orang untuk tetap tinggal di dalam rumah.

"Itu menjadi sangat nyata bagi Anda," katanya. "Saya hanya memohon kepada orang-orang untuk memahami keparahan dan keseriusan ini, karena orang-orang mengatakan ini bukan hanya tentang kita, ini tentang semua orang di sekitar kita."

Istri Glenn, Marcietia, juga dinyatakan positif mengidap virus itu.

Sementara itu, data worldometers pada Senin (13/4/2020) pukul 07.30 WIB menunjukkan Amerika Serikat memiliki 560.402 kasus infeksi COVID-19 dengan 22.105 kematian dan 32.634 pasien disembuhkan. Angka kasus dan kematian di AS ini tercatat yang terbanyak di dunia.

Virus ini sudah menyebar ke 210 negara dan beberapa wilayah dengan jumlah kasus saat ini mencapai 1.852.359. Jumlah kematian sebanyak 114.194 jiwa dan pasien yang disembuhkan sebanyak 423.311 orang.

Di bawah Amerika Serikat ada Spanyol yang memiliki 166.831 kasus dengan 17.209 kematian dan 62.391 pasien disembuhkan. Kemudian Italia 156.363 kasus, 19.899 kematian dan 34.211 pasien disembuhkan. Selanjutnya, Prancis memiliki 132.591 kasus, 14.393 kematian dan 27.186 pasien disembuhkan. Sedangkan Jerman memiliki 127.854 kasus, 3.022 kematian dan 60.300 pasien disembuhkan.
(min)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More