Pangeran Arab Saudi: Jika Jadi Presiden AS, Biden seperti Trump Pro-Israel

Jum'at, 06 November 2020 - 07:40 WIB
Israel menganggap seluruh kota Yerusalem sebagai ibu kotanya, sementara Palestina memandang Yerusalem Timur sebagai ibu kota negara masa depan mereka.

Tahun ini, Trump menjadi perantara Abraham Accords (Kesepakatan Abraham)—perjanjian normalisasi antara Israel dan negara-negara Teluk Arab; Uni Emirat Arab, dan Bahrain. (Baca juga: Viral Video TV China Tampilkan Gambar Nabi Muhammad, Begini Faktanya )

Biden mengatakan pada saat itu dia bersyukur oleh perdamaian Israel-UEA pada saat pengumumannya.

“Uni Emirat Arab dan Israel telah menunjukkan jalan menuju Timur Tengah yang lebih damai dan stabil. Pemerintahan Biden-Harris akan berusaha untuk membangun kemajuan ini,” katanya dalam sebuah pernyataan.

Namun, pasangan Joe Biden-Kamala Harris berjanji minggu ini bahwa jika terpilih, Biden akan mengembalikan bantuan ekonomi ke Palestina dan membuka kembali kantor Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) di Washington—membalikkan langkah yang diambil oleh pemerintahan Trump.

Di bawah Trump, Departemen Luar Negeri memotong lebih dari USD200 juta bantuan ke Tepi Barat dan Gaza dan menutup misi PLO di Ibu Kota AS.

Pangeran Turki Al-Faisal mencatat bahwa Biden pernah mengatakan dia akan membalikkan satu kebijakan Timur Tengah Trump, yakni penarikan Amerika dari kesepakatan nuklir Iran 2015, yang dikenal sebagai Joint Comprehensive Plan of Action (JCPOA).

“Biden telah mengatakan bahwa dia akan kembali ke JCPOA, tetapi dia akan memiliki syarat untuk kembali. Kami masih belum tahu seperti apa kondisinya," ujarnya.
(min)
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More