Harris: AS akan Cabut Kebijakan Era Trump, Pulihkan Hubungan Palestina

Jum'at, 06 November 2020 - 00:01 WIB
Kandidat Wakil Presiden AS dari Partai Demokrat Kamala Harris. Foto/REUTERS
WASHINGTON - Kandidat Presiden Amerika Serikat (AS) dari Partai Demokrat Joe Biden akan mencabut sejumlah kebijakan kontroversial Presiden Donald Trump terkait Palestina dan Timur Tengah.

Pernyataan itu diungkapkan Kandidat Wakil Presiden AS dari Demokrat Kamala Harris. Berbagai janji itu diungkapkan Harris saat wawancara dengan Arab American News.

(Baca juga : 13 Fakta Jill Biden, Mulai Blind Date Hingga Tolak Lamaran Joe Biden )

Menanggapi pertanyaan tentang kebijakan luar negeri AS di Palestina dan Timur Tengah yang lebih luas, Harris menjelaskan, "Joe dan saya juga percaya pada nilai setiap Palestina dan setiap Israel serta kami akan bekerja untuk memastikan bahwa Palestina dan Israel menikmati tindakan yang sama untuk kebebasan, keamanan, kemakmuran dan demokrasi."

Harris menegaskan akan terjadi perubahan besar dalam pemerintahan Biden dari era Trump, yang membuat AS menyimpang dari posisi tradisionalnya sehingga lebih berpihak pada pemerintah Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu. (Baca Juga: Inilah Jalur Biden atau Trump Raih Kemenangan, Mau Tahu?)





“Kami berkomitmen pada solusi dua negara, dan kami akan menentang setiap langkah sepihak yang merusak tujuan itu. Kami juga akan menentang aneksasi dan perluasan pemukiman," ungkap Harris, dilansir Memo. (Lihat Infografis: Biden: Pemenang Ditentukan Setelah Perhitungan Suara Selesai)

Harris juga berjanji membatalkan keputusan Trump yang mencabut dana pada berbagai organisasi yang memberikan bantuan penting pada Palestina. (Lihat Video: Pendukung Trump Minta Penghitungan Suara Distop)

"Akan mengambil berbagai langkah segera untuk memulihkan bantuan ekonomi dan kemanusiaan kepada rakyat Palestina, mengatasi krisis kemanusiaan yang sedang berlangsung di Gaza, membuka kembali konsulat AS di Yerusalem Timur dan bekerja untuk membuka kembali misi Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) di Washington," ujar dia.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More