Trump akan Keluarkan Lebih dari 25 Perintah Eksekutif di Hari Pertama Menjabat
loading...

Presiden AS Donald Trump. Foto/anadolu
A
A
A
WASHINGTON - Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Donald Trump berencana mengeluarkan lebih dari 25 perintah eksekutif pada hari pertamanya menjabat.
Langkah ini akan secara “dramatis” mengubah sejumlah kebijakan pemerintah, menurut laporan Reuters.
Trump telah memberi tahu para pembantunya bahwa dia ingin membuat “gebrakan besar” dan bertindak dengan skala dan kecepatan yang lebih besar daripada masa jabatan pertamanya, dua sumber anonim mengatakan kepada kantor berita tersebut.
“Lebih banyak perintah akan dikeluarkan dalam beberapa hari dan pekan berikutnya,” ungkap sumber tersebut.
“Rakyat Amerika dapat mengandalkan Presiden Trump untuk menggunakan kekuasaan eksekutifnya pada hari pertama untuk memenuhi janji-janji yang dia buat kepada mereka di jalur kampanye,” tegas juru bicara Trump, Karoline Leavitt kepada Reuters pada hari Rabu (11/12/2024).
Perintah eksekutif adalah arahan presiden yang menginstruksikan pemerintah AS apa yang harus dilakukan dan bagaimana, dalam batas-batas konstitusi.
Presiden AS Joe Biden yang akan lengser memulai masa jabatannya pada tahun 2021 dengan menandatangani 17 dokumen tersebut, yang sebagian besar mencabut kebijakan yang diberlakukan Trump selama masa jabatan pertamanya.
Menurut Reuters, beberapa dekrit pertama akan difokuskan pada penegakan hukum imigrasi, termasuk melanjutkan pembangunan tembok di perbatasan dengan Meksiko.
Meskipun hal ini dapat menghadapi beberapa penolakan dari negara-negara bagian yang diperintah oleh Partai Demokrat, di bawah pemerintahan Biden ditetapkan di pengadilan bahwa imigrasi sepenuhnya berada dalam lingkup pemerintah federal.
Satu perintah eksekutif yang direncanakan akan mengakhiri kewarganegaraan berdasarkan kelahiran, yang telah diberikan AS kepada siapa pun yang lahir di negara tersebut berdasarkan interpretasi Amandemen ke-14.
Langkah ini akan secara “dramatis” mengubah sejumlah kebijakan pemerintah, menurut laporan Reuters.
Trump telah memberi tahu para pembantunya bahwa dia ingin membuat “gebrakan besar” dan bertindak dengan skala dan kecepatan yang lebih besar daripada masa jabatan pertamanya, dua sumber anonim mengatakan kepada kantor berita tersebut.
“Lebih banyak perintah akan dikeluarkan dalam beberapa hari dan pekan berikutnya,” ungkap sumber tersebut.
“Rakyat Amerika dapat mengandalkan Presiden Trump untuk menggunakan kekuasaan eksekutifnya pada hari pertama untuk memenuhi janji-janji yang dia buat kepada mereka di jalur kampanye,” tegas juru bicara Trump, Karoline Leavitt kepada Reuters pada hari Rabu (11/12/2024).
Perintah eksekutif adalah arahan presiden yang menginstruksikan pemerintah AS apa yang harus dilakukan dan bagaimana, dalam batas-batas konstitusi.
Presiden AS Joe Biden yang akan lengser memulai masa jabatannya pada tahun 2021 dengan menandatangani 17 dokumen tersebut, yang sebagian besar mencabut kebijakan yang diberlakukan Trump selama masa jabatan pertamanya.
Menurut Reuters, beberapa dekrit pertama akan difokuskan pada penegakan hukum imigrasi, termasuk melanjutkan pembangunan tembok di perbatasan dengan Meksiko.
Meskipun hal ini dapat menghadapi beberapa penolakan dari negara-negara bagian yang diperintah oleh Partai Demokrat, di bawah pemerintahan Biden ditetapkan di pengadilan bahwa imigrasi sepenuhnya berada dalam lingkup pemerintah federal.
Satu perintah eksekutif yang direncanakan akan mengakhiri kewarganegaraan berdasarkan kelahiran, yang telah diberikan AS kepada siapa pun yang lahir di negara tersebut berdasarkan interpretasi Amandemen ke-14.
Lihat Juga :