Viral Video TV China Tampilkan Gambar Nabi Muhammmad, Begini Faktanya
Kamis, 05 November 2020 - 14:45 WIB
BEIJING - Sebuah video dari acara televisi China yang menampilkan gambar yang diklaim sebagai Nabi Muhammad dengan fitur Asia telah viral di media sosial. Banyak netizen bertanya apakah dunia Muslim sekarang akan memboikot barang-barang China seperti sikap mereka terhadap Prancis.
Seruan boikot produk-produk Prancis telah menggema di dunia Muslim setelah Presiden Emmanuel Macron membela hak majalah Charlie Hebdo untuk menerbitkan kartun yang menghina Nabi Muhammad. (Baca: Putra Mahkota Abu Dhabi Telepon Macron: Kekerasan Tak Wakili Ajaran Nabi Muhammad )
Komentar Macron muncul setelah insiden kekerasan baru-baru ini di Prancis, termasuk pemenggalan kepala seorang guru bernama Samuel Paty oleh seorang pengungsi Chechnya karena menunjukkan kartun yang menghina Nabi Muhammad kepada murid-muridnya.
(Baca juga : Harris: AS akan Cabut Kebijakan Era Trump, Pulihkan Hubungan Palestina )
Arslan Hidayat, seorang aktivis hak-hak etnik Uighur, membagikan video klip acara China Central Television (CCTV)—stasiun televisi yang dikelola pemerintah China—di Twitter dan mengatakan bahwa itu menggambarkan adegan seorang duta besar Arab yang sedang memberikan potret Nabi Muhammad kepada kaisar China selama pemerintahan Dinasti Tang.
Selain meminta boikot produk China, Hidayat juga mempertanyakan diamnya Pakistan atas gambar kontroversial tersebut. (Baca juga: Pengemudi Mobil Tabrak Gerbang Masjidil Haram Ditangkap, Kondisinya Tak Normal )
Banyak media juga berbicara tentang video tersebut, dengan menyerang dunia Muslim karena kemarahan selektifnya terhadap Prancis.
Deepak Chaurasia, editor konsultan New Nation, mengatakan; "Saluran pemerintah China baru-baru ini menyiarkan karikatur Nabi Muhammad. Akankah dunia Muslim tidak mengajukan boikot atas barang-barang China ketika karikatur Nabi Muhammad ditampilkan?"
Chaurasia juga berbicara tentang penindasan terhadap Muslim Uighur di China.
“Penindasan Muslim Uighur di China tidak disembunyikan dari siapapun. Karikatur Nabi Muhammad sekarang ditayangkan di TV China. Tapi bersama dengan negara-negara Muslim di seluruh dunia, kaum liberal India dan (kaum) kiri diam, mereka takut," katanya dalam tweet lain, Rabu (4/11/2020), seperti dikutip The Print.
Cek Fakta
Video klip yang berasal dari acara CCTV itu berjudul "The Glorious Times of the Tang Dynasty". Namun, acara tersebut ditayangkan lebih dari satu dekade yang lalu dan baru-baru ini tidak disiarkan seperti yang diklaim oleh banyak orang, termasuk editor konsultan News Nation, Chaurasia.
(Baca juga : Ternyata Orang Eropa Tak Kenal Mandi Kecuali Setelah Dikenalkan Islam )
Sebuah blog Prancis berjudul "The portrait of the Prophet Muhammad in the Chinese kingdom" yang diterbitkan pada 26 Desember 2008, berbicara tentang bagaimana Muslim Uighur mengkritik acara televisi tersebut.
“Dan, saat kami membuka potret, yang ditutupi kain emas, kami melihat 'foto nabi'! Selain foto lucu; jelas orang China membayangkan Nabi itu mirip orang Asia!!!," tulis blog itu.
Seruan boikot produk-produk Prancis telah menggema di dunia Muslim setelah Presiden Emmanuel Macron membela hak majalah Charlie Hebdo untuk menerbitkan kartun yang menghina Nabi Muhammad. (Baca: Putra Mahkota Abu Dhabi Telepon Macron: Kekerasan Tak Wakili Ajaran Nabi Muhammad )
Komentar Macron muncul setelah insiden kekerasan baru-baru ini di Prancis, termasuk pemenggalan kepala seorang guru bernama Samuel Paty oleh seorang pengungsi Chechnya karena menunjukkan kartun yang menghina Nabi Muhammad kepada murid-muridnya.
(Baca juga : Harris: AS akan Cabut Kebijakan Era Trump, Pulihkan Hubungan Palestina )
Arslan Hidayat, seorang aktivis hak-hak etnik Uighur, membagikan video klip acara China Central Television (CCTV)—stasiun televisi yang dikelola pemerintah China—di Twitter dan mengatakan bahwa itu menggambarkan adegan seorang duta besar Arab yang sedang memberikan potret Nabi Muhammad kepada kaisar China selama pemerintahan Dinasti Tang.
Selain meminta boikot produk China, Hidayat juga mempertanyakan diamnya Pakistan atas gambar kontroversial tersebut. (Baca juga: Pengemudi Mobil Tabrak Gerbang Masjidil Haram Ditangkap, Kondisinya Tak Normal )
Banyak media juga berbicara tentang video tersebut, dengan menyerang dunia Muslim karena kemarahan selektifnya terhadap Prancis.
Deepak Chaurasia, editor konsultan New Nation, mengatakan; "Saluran pemerintah China baru-baru ini menyiarkan karikatur Nabi Muhammad. Akankah dunia Muslim tidak mengajukan boikot atas barang-barang China ketika karikatur Nabi Muhammad ditampilkan?"
Chaurasia juga berbicara tentang penindasan terhadap Muslim Uighur di China.
“Penindasan Muslim Uighur di China tidak disembunyikan dari siapapun. Karikatur Nabi Muhammad sekarang ditayangkan di TV China. Tapi bersama dengan negara-negara Muslim di seluruh dunia, kaum liberal India dan (kaum) kiri diam, mereka takut," katanya dalam tweet lain, Rabu (4/11/2020), seperti dikutip The Print.
Cek Fakta
Video klip yang berasal dari acara CCTV itu berjudul "The Glorious Times of the Tang Dynasty". Namun, acara tersebut ditayangkan lebih dari satu dekade yang lalu dan baru-baru ini tidak disiarkan seperti yang diklaim oleh banyak orang, termasuk editor konsultan News Nation, Chaurasia.
(Baca juga : Ternyata Orang Eropa Tak Kenal Mandi Kecuali Setelah Dikenalkan Islam )
Sebuah blog Prancis berjudul "The portrait of the Prophet Muhammad in the Chinese kingdom" yang diterbitkan pada 26 Desember 2008, berbicara tentang bagaimana Muslim Uighur mengkritik acara televisi tersebut.
“Dan, saat kami membuka potret, yang ditutupi kain emas, kami melihat 'foto nabi'! Selain foto lucu; jelas orang China membayangkan Nabi itu mirip orang Asia!!!," tulis blog itu.
(min)
tulis komentar anda