Turki Perpanjang Eksplorasi Wilayah Mediterania yang Disengketakan
Minggu, 25 Oktober 2020 - 16:39 WIB
ANKARA - Turki mengatakan memperpanjang pekerjaan survei seismik kapal Oruc Reisnya di daerah sengketa di Mediterania timur hingga 4 November. Langkah ini diyakini akan memicu ketegangan di wilayah tersebut.
"Bersama dengan dua kapal lainnya, Ataman dan Cengiz Han, Oruc Reis akan terus bekerja di daerah selatan pulau Rhodes Yunani hingga 4 November," bunyi pemberitahuan yang dikeluarkan maritim angkatan laut Turki Sabtu malam seperti dikutip dari Reuters, Minggu (25/10/2020).
Pemberitahuan sebelumnya menjadwalkan pekerjaan survei di daerah tersebut hingga 27 Oktober.
Ankara menarik Oruc Reis bulan lalu untuk memungkinkan diplomasi sebelum pertemuan puncak Uni Eropa, di mana Siprus mengupayakan sanksi terhadap Turki. Kapal itu dikirim kembali bulan ini, memicu kemarahan dari Yunani, Prancis, dan Jerman. (Baca juga: Turki Kirim Lagi Kapal Riset ke Mediterania Timur untuk Eksplorasi )
Setelah KTT tersebut, Uni Eropa mengatakan akan menghukum Turki jika melanjutkan operasinya di wilayah tersebut. Langkah ini dikatakan Ankara akan semakin membuat hubungan Turki-UE menegang. Turki mengatakan operasinya berada di dalam landas kontinennya. (Baca juga: Bela Yunani, Uni Eropa Siap Keroyok Turki dengan Sanksi )
Dua negara anggota NATO, Turki dan Yunani, terkunci dalam perselisihan tentang luasnya landas kontinen mereka dan klaim yang bertentangan atas sumber daya hidrokarbon di Mediterania timur.
Perselisihan meletus pada Agustus ketika Turki mengirim Oruc Reis ke perairan yang juga diklaim oleh Yunani dan Siprus. Ankara mengirim kapal survei seismik Oruc Reis di daerah yang disengketakan menyusul pakta antara Athena dan Kairo. (Baca juga: Turki Tegaskan akan Ambil Hak Mereka di Mediterania dan Laut Hitam )
Perjanjian tersebut dipandang sebagai tanggapan atas kesepakatan Turki-Libya yang ditandatangani pada 2019 yang memungkinkan Turki mengakses daerah-daerah di wilayah di mana deposit hidrokarbon besar telah ditemukan.
Wilayah sengketa yang dimaksud juga mencakup pulau Kastellorizo Yunani yang terletak tidak jauh dari pantai Turki. Ketidaksepakatan Ankara-Athena juga dipanaskan oleh aktivitas eksplorasi gas Turki di lepas pantai Siprus.
Turki mengklaim memiliki hak lebih besar di Mediterania Timur karena memiliki garis pantai yang lebih panjang. Klaim itu pun ditolak oleh Yunani yang mendapat dukungan Uni Eropa.
"Bersama dengan dua kapal lainnya, Ataman dan Cengiz Han, Oruc Reis akan terus bekerja di daerah selatan pulau Rhodes Yunani hingga 4 November," bunyi pemberitahuan yang dikeluarkan maritim angkatan laut Turki Sabtu malam seperti dikutip dari Reuters, Minggu (25/10/2020).
Pemberitahuan sebelumnya menjadwalkan pekerjaan survei di daerah tersebut hingga 27 Oktober.
Ankara menarik Oruc Reis bulan lalu untuk memungkinkan diplomasi sebelum pertemuan puncak Uni Eropa, di mana Siprus mengupayakan sanksi terhadap Turki. Kapal itu dikirim kembali bulan ini, memicu kemarahan dari Yunani, Prancis, dan Jerman. (Baca juga: Turki Kirim Lagi Kapal Riset ke Mediterania Timur untuk Eksplorasi )
Setelah KTT tersebut, Uni Eropa mengatakan akan menghukum Turki jika melanjutkan operasinya di wilayah tersebut. Langkah ini dikatakan Ankara akan semakin membuat hubungan Turki-UE menegang. Turki mengatakan operasinya berada di dalam landas kontinennya. (Baca juga: Bela Yunani, Uni Eropa Siap Keroyok Turki dengan Sanksi )
Dua negara anggota NATO, Turki dan Yunani, terkunci dalam perselisihan tentang luasnya landas kontinen mereka dan klaim yang bertentangan atas sumber daya hidrokarbon di Mediterania timur.
Perselisihan meletus pada Agustus ketika Turki mengirim Oruc Reis ke perairan yang juga diklaim oleh Yunani dan Siprus. Ankara mengirim kapal survei seismik Oruc Reis di daerah yang disengketakan menyusul pakta antara Athena dan Kairo. (Baca juga: Turki Tegaskan akan Ambil Hak Mereka di Mediterania dan Laut Hitam )
Perjanjian tersebut dipandang sebagai tanggapan atas kesepakatan Turki-Libya yang ditandatangani pada 2019 yang memungkinkan Turki mengakses daerah-daerah di wilayah di mana deposit hidrokarbon besar telah ditemukan.
Wilayah sengketa yang dimaksud juga mencakup pulau Kastellorizo Yunani yang terletak tidak jauh dari pantai Turki. Ketidaksepakatan Ankara-Athena juga dipanaskan oleh aktivitas eksplorasi gas Turki di lepas pantai Siprus.
Turki mengklaim memiliki hak lebih besar di Mediterania Timur karena memiliki garis pantai yang lebih panjang. Klaim itu pun ditolak oleh Yunani yang mendapat dukungan Uni Eropa.
(ber)
tulis komentar anda