Raja Thailand Diam-diam Dibawa ke RS setelah Bodyguard Positif Covid-19

Sabtu, 24 Oktober 2020 - 00:00 WIB
Tuntutan mereka juga termasuk penghapusan kendali langsungnya atas kekayaan kerajaan senilai puluhan miliar dolar Amerika Serikat.

Meskipun media Jerman sering meliput tindakan raja di Jerman, detail kehidupannya di sana tidak dimuat di media Thailand. (Baca: Putra Mahkota Saudi Akan Dibunuh Rakyatnya Jika Normalisasi dengan Israel )

Thailand memiliki beberapa undang-undang pencemaran nama baik terberat di dunia untuk melindungi reputasi raja, dengan hukuman hingga 15 tahun bagi yang menghina monarki.

Awal bulan ini, Jerman mengeluarkan teguran dengan mengatakan bahwa politik tentang Thailand tidak boleh dilakukan dari tanah Jerman.

"Jika ada tamu di negara kami yang menjalankan bisnis negara mereka dari tanah kami, kami selalu ingin bertindak untuk menangkal itu," kata Menteri Luar Negeri Heiko Maas.

Uni Eropa menghentikan kontak di semua tingkatan dengan Thailand setelah kudeta 2014 tetapi melanjutkan pembicaraan perdagangan setelah pemilihan umum tahun lalu. (Baca juga: Mobil Dipasang Bom, Ulama Top Suriah Meninggal )

Maas mengatakan bahwa menghentikan negosiasi adalah "pilihan" untuk memberikan tekanan, tetapi akan tepat untuk berdiskusi dengan Thailand terlebih dahulu.

Laporan awal tahun ini mengatakan raja telah memesan seluruh lantai empat hotel Bavaria yang mencakup "ruang kesenangan" dan dihiasi dengan "harta karun dan barang antik" dari Thailand.

Raja tersebut dilaporkan didampingi "tentara seks" yang berkumpul sebagai satuan militer yang disebut SAS layaknya pasukan khusus Inggris—dengan motto yang sama; "Siapa yang berani menang".

Seorang pekerja hotel mengatakan staf dilarang mengakses lantai empat tempat raja dan rombongannya mendirikan kemah.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More