Empat Hal yang Harus Diperhatikan dalam Debat Capres AS

Jum'at, 23 Oktober 2020 - 08:26 WIB
Foto/Ilustrasi/Sindonews
WASHINGTON - Pertarungan Presiden Donald Trump dengan penantangnya dari Partai Demokrat Joe Biden akan memasuki babak akhir. Debat capres pamungkas akan menjadi pertaruhan keduanya untuk meyakinkan konstituen untuk memilih mereka.

Kurang dari dua minggu hari pemilihan, tekanan berada di pihak Donald Trump. Bagaimana tidak, calon incumbent itu tertinggal dalam jajak pendapat memaksanya untuk menghidupkan kembali kampanyenya yang lesu dalam debat terakhir presiden pada Kamis atau Jumat pagi dengan saingannya dari Demokrat Joe Biden.

Berikut adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam debat capres AS seperti dilansir dari Reuters, Jumat (23/10/2020) :



MEMASANG TOMBOL ‘MUTE’

Moderator mengatakan bahwa mereka akan mematikan mikrofon masing-masing kandidat agar yang lain dapat berbicara tanpa gangguan selama dua menit di awal setiap segmen debat berdurasi 15 menit. Ini adalah upaya untuk memaksakan semacam ketertiban setelah debat pertama Trump-Biden pada bulan September berubah menjadi pertandingan teriakan yang kacau balau.

Namun, tombol mute tidak akan digunakan untuk sisa 11 menit di setiap segmen, jadi masih banyak peluang bagi kandidat untuk berdebat.

Penonton sebagian besar menyoroti penampilan Trump dalam debat pertama, tetapi penasihatnya mengisyaratkan bahwa ia akan tetap memakai pendekatan yang agresif dalam pertarungan ini. Masih harus dilihat apakah dia akan mengganggu Biden lagi dan apakah Biden akan menanggapi dengan penghinaan, seperti yang dia lakukan terakhir kali.(Baca juga: Cegah Kekacauan, Debat Capres AS Terapkan Aturan 'Mikrofon Mati' )

PANDEMIK

Tak lama setelah debat terakhir, Trump terjangkit Covid-19 dan menghabiskan tiga hari di rumah sakit. Pandemi, yang telah menewaskan lebih dari 222.000 orang di Amerika Serikat, tetap menjadi masalah utama bagi para pemilih dan Biden telah berulang kali menuduh Trump salah menangani krisis.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More