Pertama di Eropa Barat, Spanyol Catat 1 juta Kasus Virus Corona
Kamis, 22 Oktober 2020 - 08:13 WIB
MADRID - Setelah melaporkan hampir 17 ribu kasus dalam 24 jam terakhir, Spanyol menjadi negara pertama di Eropa Barat yang mencatatkan lebih dari 1 juta kasus positif Covid-19 .
Menurut data dari Universitas Johns Hopkins, Spanyol telah mengonfirmasi 1.005.295 kasus hingga Rabu sore. Spanyol saat ini memiliki jumlah kasus tertinggi keenam dari negara manapun di dunia, setelah Amerika Serikat (AS), India, Brasil, Rusia, dan Argentina. AS sendiri masih yang tertinggi dengan lebih dari 8,3 juta kasus yang dikonfirmasi.
“Saya ingin menjelaskan dengan sangat jelas,” kata Menteri Kesehatan Spanyol Salvador Illa.
"Beberapa minggu yang sangat sulit akan datang," serunya seperti dilansir dari Washington Examiner, Kamis (22/10/2020).
Beban kasus Spanyol secara bertahap meningkat sejak Juli dan memecahkan rekornya dalam penghitungan satu hari terbesar pada bulan Agustus. Pada 1 Oktober, pemerintah Spanyol mengeluarkan penutupan sebagian di Madrid dan daerah sekitarnya dalam upaya untuk membatasi penyebaran, keputusan yang disambut dengan reaksi keras dan protes yang signifikan. Penguncian atau lockdown tersebut mencegah transportasi ke luar daerah mereka untuk apa pun selain perjalanan penting dan pertemuan sosial terbatas tidak lebih dari enam orang.(Baca juga: Virus Corona Menggila, Spanyol Berlakukan Keadaan Darurat di Madrid )
Tingkat positif tes Spanyol adalah 10,3% pada hari Jumat. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan bahwa suatu negara harus tetap di bawah 5% sebelum mulai mencabut pembatasan penutupan. Spanyol belum berada di bawah 5% sejak Juli. (Baca juga: WHO: Hentikan Lockdown, Itu Tidak Bantu Perang Lawan Covid-19 )
Secara keseluruhan, Eropa telah menyaksikan gelombang kedua dari pandemi virus Corona menuju musim flu biasa. Minggu lalu, Uni Eropa melampaui AS dalam kasus Covid-19 baru untuk pertama kalinya sejak April.
Menurut Associated Press, pemerintah daerah di Spanyol telah menanggapi dengan memberlakukan lockdown lokal. Aragon mengumumkan bahwa mereka menutup tiga kota, dan Navarra siap menjadi wilayah pertama Spanyol yang menutup perbatasannya sepenuhnya. La Rioja akan mengikutinya pada hari Jumat.
Negara Eropa lain yang siap menyusul Spanyol adalah Prancis. Negeri Mode itu siap memecahkan 1 juta kasus dalam hitungan hari. Hingga Rabu, Prancis telah melaporkan 999.744 kasus. Minggu lalu, Presiden Prancis Emmanuel Macron memberlakukan kembali keadaan darurat kesehatan untuk negara itu.
Meskipun memiliki jumlah total kasus tertinggi di UE, Spanyol dan Prancis memiliki jumlah kasus per kapita yang lebih rendah daripada negara-negara lain yang mengalami peningkatan dramatis dalam kasus Covid-19. Spanyol 347 dan Prancis 441 kasus per 100.000 orang lebih kecil dari Republik Ceko dengan 975 kasus dan Belgia 867 kasus per 100.000 orang.(Lihat video: Abaikan Protokol Kesehatan, Penerima Bantuan UMKM Berdesakan )
Menurut data dari Universitas Johns Hopkins, Spanyol telah mengonfirmasi 1.005.295 kasus hingga Rabu sore. Spanyol saat ini memiliki jumlah kasus tertinggi keenam dari negara manapun di dunia, setelah Amerika Serikat (AS), India, Brasil, Rusia, dan Argentina. AS sendiri masih yang tertinggi dengan lebih dari 8,3 juta kasus yang dikonfirmasi.
“Saya ingin menjelaskan dengan sangat jelas,” kata Menteri Kesehatan Spanyol Salvador Illa.
"Beberapa minggu yang sangat sulit akan datang," serunya seperti dilansir dari Washington Examiner, Kamis (22/10/2020).
Beban kasus Spanyol secara bertahap meningkat sejak Juli dan memecahkan rekornya dalam penghitungan satu hari terbesar pada bulan Agustus. Pada 1 Oktober, pemerintah Spanyol mengeluarkan penutupan sebagian di Madrid dan daerah sekitarnya dalam upaya untuk membatasi penyebaran, keputusan yang disambut dengan reaksi keras dan protes yang signifikan. Penguncian atau lockdown tersebut mencegah transportasi ke luar daerah mereka untuk apa pun selain perjalanan penting dan pertemuan sosial terbatas tidak lebih dari enam orang.(Baca juga: Virus Corona Menggila, Spanyol Berlakukan Keadaan Darurat di Madrid )
Tingkat positif tes Spanyol adalah 10,3% pada hari Jumat. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan bahwa suatu negara harus tetap di bawah 5% sebelum mulai mencabut pembatasan penutupan. Spanyol belum berada di bawah 5% sejak Juli. (Baca juga: WHO: Hentikan Lockdown, Itu Tidak Bantu Perang Lawan Covid-19 )
Secara keseluruhan, Eropa telah menyaksikan gelombang kedua dari pandemi virus Corona menuju musim flu biasa. Minggu lalu, Uni Eropa melampaui AS dalam kasus Covid-19 baru untuk pertama kalinya sejak April.
Menurut Associated Press, pemerintah daerah di Spanyol telah menanggapi dengan memberlakukan lockdown lokal. Aragon mengumumkan bahwa mereka menutup tiga kota, dan Navarra siap menjadi wilayah pertama Spanyol yang menutup perbatasannya sepenuhnya. La Rioja akan mengikutinya pada hari Jumat.
Negara Eropa lain yang siap menyusul Spanyol adalah Prancis. Negeri Mode itu siap memecahkan 1 juta kasus dalam hitungan hari. Hingga Rabu, Prancis telah melaporkan 999.744 kasus. Minggu lalu, Presiden Prancis Emmanuel Macron memberlakukan kembali keadaan darurat kesehatan untuk negara itu.
Meskipun memiliki jumlah total kasus tertinggi di UE, Spanyol dan Prancis memiliki jumlah kasus per kapita yang lebih rendah daripada negara-negara lain yang mengalami peningkatan dramatis dalam kasus Covid-19. Spanyol 347 dan Prancis 441 kasus per 100.000 orang lebih kecil dari Republik Ceko dengan 975 kasus dan Belgia 867 kasus per 100.000 orang.(Lihat video: Abaikan Protokol Kesehatan, Penerima Bantuan UMKM Berdesakan )
(ber)
tulis komentar anda