Virus Corona Menggila, Spanyol Berlakukan Keadaan Darurat di Madrid
loading...
A
A
A
MADRID - Pandemi virus Corona yang menerjang Madrid membuat pemerintah Spanyol memberlakukan keadaan darurat selama 15 hari. Kebijakan itu dilakukan untuk menurunkan tingkat infeksi Covid-19 di Ibu Kota setelah pengadilan membatalkan penguncian (lockdown) parsial yang diberlakukan seminggu lalu.
Spanyol akan memberlakukan pembatasan pergerakan di Ibu Kota Madrid dan sembilan kota terdekat.
Madrid telah berada di tengah-tengah perselisihan politik, dengan otoritas kota yang dikuasai kelompok kanan-tengah menantang tuntutan pemerintah Sosialis.(Baca juga: Perempuan Indonesia Jadi Garda Terdepan Lawan Covid-19 di California )
"Kasus menurun dan keadaan darurat tidak bisa dibenarkan," kata pejabat kota seperti dilansir dari BBC, Jumat (8/10/2020).
Menteri Kesehatan Madrid Enrique Ruiz Escudero menegaskan bahwa langkah-langkah yang sudah ada berhasil dan perintah pemerintah nasional adalah tindakan yang tidak akan dipahami oleh warga Madrid.
Jumat malam lalu, semua pergerakan yang tidak penting masuk dan keluar Madrid dan sembilan kota lainnya dilarang, meskipun ada tentangan dari otoritas lokal.
Ketika pengadilan memenangkan gugatan mereka pada Kamis malam, Perdana Menteri Pedro Sanchez memutuskan untuk bergerak cepat, menjelang liburan akhir pekan, dengan warga Spanyol merayakan hari nasional mereka pada hari Senin.
Sanchez mengadakan pertemuan Kabinet darurat pada Jumat pagi guna mempertimbangkan memberlakukan keadaan darurat bagi Madrid dan wilayah sekitarnya.
Keadaan darurat memberi pemerintah nasional kekuasaan yang luar biasa pada saat krisis untuk sementara waktu membatasi hak konstitusional warga negara. Dalam kasus ini, kebebasan bergerak mereka akan dibatasi dengan memulai kembali kontrol perimeter di Madrid dan beberapa kota terdekat yang juga mencatat tingkat penularan tinggi.(Baca juga: Selandia Baru Berhasil Lenyapkan Covid-19 untuk Kedua Kalinya )
Keadaan darurat nasional yang jauh lebih ketat yang dimulai dengan pengurungan di rumah telah diterapkan oleh pemerintah dari Maret hingga Juni dan berhasil mengendalikan gelombang pertama virus penyebab Covid-19 di Spanyol. Sejak berakhirnya gelombang pertama, sejumlah daerah telah mendapatkan kembali kendali atas kebijakan kesehatan dan respon mereka dalam pengendalian wabah bervariasi. Beberapa telah menerapkan penguncian perimeter di sekitar area atau kota dengan kelompok virus.
Wilayah Madrid memiliki tingkat infeksi 14 hari dari 591 kasus virus Corona per 100.000 penduduk, lebih dari dua kali lipat rata-rata nasional Spanyol yang tercatat 257 dan lima kali lipat tingkat rata-rata Eropa yang berada di angka 113 untuk pekan yang terakhir bulan September.
Spanyol akan memberlakukan pembatasan pergerakan di Ibu Kota Madrid dan sembilan kota terdekat.
Madrid telah berada di tengah-tengah perselisihan politik, dengan otoritas kota yang dikuasai kelompok kanan-tengah menantang tuntutan pemerintah Sosialis.(Baca juga: Perempuan Indonesia Jadi Garda Terdepan Lawan Covid-19 di California )
"Kasus menurun dan keadaan darurat tidak bisa dibenarkan," kata pejabat kota seperti dilansir dari BBC, Jumat (8/10/2020).
Menteri Kesehatan Madrid Enrique Ruiz Escudero menegaskan bahwa langkah-langkah yang sudah ada berhasil dan perintah pemerintah nasional adalah tindakan yang tidak akan dipahami oleh warga Madrid.
Jumat malam lalu, semua pergerakan yang tidak penting masuk dan keluar Madrid dan sembilan kota lainnya dilarang, meskipun ada tentangan dari otoritas lokal.
Ketika pengadilan memenangkan gugatan mereka pada Kamis malam, Perdana Menteri Pedro Sanchez memutuskan untuk bergerak cepat, menjelang liburan akhir pekan, dengan warga Spanyol merayakan hari nasional mereka pada hari Senin.
Sanchez mengadakan pertemuan Kabinet darurat pada Jumat pagi guna mempertimbangkan memberlakukan keadaan darurat bagi Madrid dan wilayah sekitarnya.
Keadaan darurat memberi pemerintah nasional kekuasaan yang luar biasa pada saat krisis untuk sementara waktu membatasi hak konstitusional warga negara. Dalam kasus ini, kebebasan bergerak mereka akan dibatasi dengan memulai kembali kontrol perimeter di Madrid dan beberapa kota terdekat yang juga mencatat tingkat penularan tinggi.(Baca juga: Selandia Baru Berhasil Lenyapkan Covid-19 untuk Kedua Kalinya )
Keadaan darurat nasional yang jauh lebih ketat yang dimulai dengan pengurungan di rumah telah diterapkan oleh pemerintah dari Maret hingga Juni dan berhasil mengendalikan gelombang pertama virus penyebab Covid-19 di Spanyol. Sejak berakhirnya gelombang pertama, sejumlah daerah telah mendapatkan kembali kendali atas kebijakan kesehatan dan respon mereka dalam pengendalian wabah bervariasi. Beberapa telah menerapkan penguncian perimeter di sekitar area atau kota dengan kelompok virus.
Wilayah Madrid memiliki tingkat infeksi 14 hari dari 591 kasus virus Corona per 100.000 penduduk, lebih dari dua kali lipat rata-rata nasional Spanyol yang tercatat 257 dan lima kali lipat tingkat rata-rata Eropa yang berada di angka 113 untuk pekan yang terakhir bulan September.
(ber)