Pengamat Memprediksi Normalisasi Hubungan Saudi-Israel Hanya Masalah Waktu
Minggu, 11 Oktober 2020 - 06:00 WIB
Kebuntuan itulah yang membuat Netanyahu percaya bahwa Israel tidak boleh hanya duduk diam, menunggu Palestina datang ke meja perundingan. Sebaliknya, negara Yahudi harus menangani masalah dengan tangannya sendiri dan membangun aliansi dengan kekuatan regional, melewati Otoritas Palestina (PA).
(Baca: Assad Mau Normalisasi Hubungan dengan Israel Jika Syaratnya Dipenuhi )
Menurut laporan, beberapa negara berpenduduk mayoritas Muslim lainnya akan segera mengikuti jejak UEA, termasuk Bahrain, Maroko, Oman dan Saudi, tetapi Schneier yakin itu tidak akan terjadi kecuali jika masalah Palestina ditangani.
"Mereka yang berpikir bahwa para pemimpin Teluk tidak berkomitmen pada perjuangan Palestina benar-benar salah. Masalah itu seperti gajah besar di sebuah ruangan dan mereka ingin itu diselesaikan," katanya.
Namun, Palestina bukanlah satu-satunya faktor yang menghambat kemajuan dalam normalisasi hubungan antara Israel dan Arab Saudi. Alasan lainnya adalah pemilihan umum Amerika yang akan datang dan kurangnya kejelasan tentang siapa yang akan memenangkan pemilihan itu.
"Saat ini situasinya sangat cair dan banyak negara ingin melihat apa yang akan terjadi selanjutnya sebelum melakukan proses normalisasi dengan Israel," jelas Schneier.
Lihat Juga: Cara Mohammed bin Salman Ubah Tatanan Dunia: Jinakkan AS Pakai Minyak, Berdamai dengan Iran
(Baca: Assad Mau Normalisasi Hubungan dengan Israel Jika Syaratnya Dipenuhi )
Menurut laporan, beberapa negara berpenduduk mayoritas Muslim lainnya akan segera mengikuti jejak UEA, termasuk Bahrain, Maroko, Oman dan Saudi, tetapi Schneier yakin itu tidak akan terjadi kecuali jika masalah Palestina ditangani.
"Mereka yang berpikir bahwa para pemimpin Teluk tidak berkomitmen pada perjuangan Palestina benar-benar salah. Masalah itu seperti gajah besar di sebuah ruangan dan mereka ingin itu diselesaikan," katanya.
Namun, Palestina bukanlah satu-satunya faktor yang menghambat kemajuan dalam normalisasi hubungan antara Israel dan Arab Saudi. Alasan lainnya adalah pemilihan umum Amerika yang akan datang dan kurangnya kejelasan tentang siapa yang akan memenangkan pemilihan itu.
"Saat ini situasinya sangat cair dan banyak negara ingin melihat apa yang akan terjadi selanjutnya sebelum melakukan proses normalisasi dengan Israel," jelas Schneier.
Lihat Juga: Cara Mohammed bin Salman Ubah Tatanan Dunia: Jinakkan AS Pakai Minyak, Berdamai dengan Iran
(esn)
tulis komentar anda