Assad Mau Normalisasi Hubungan dengan Israel Jika Syaratnya Dipenuhi
loading...
A
A
A
DAMASKUS - Presiden Suriah Bashar Al-Assad menyatakan dia tidak menolak ide membangun hubungan normal dengan Israel jika syarat-syaratnya dipenuhi.
Saat berbicara pada kantor berita Rusia , Assad menyatakan untuk membangun negosiasi Suriah dan Israel , maka harus ada pengembalian semua tanah Suriah yang diduduki Israel.
“Posisi kami telah sangat jelas sejak awal perundingan damai pada 1990-an, hampir tiga dekade lalu, saat kami katakan bahwa perdamaian untuk Suriah terkait dengan mendapatkan lagi hak-hak kami,” tegas Assad, dilansir Sputnik.
Dia menambahkan, “Kami tidak bisa membangun hubungan normal dengan Israel hingga kami mendapatkan tanah kami. Masalahnya sangat sederhana.”
Menurut dia, “Menggelar perundingan akan mungkin hanya saat Israel siap mengembalikan tanah Suriah yang diduduki, tapi mereka tidak pernah siap, tidak sekarang, tidak selamanya.” (Baca Juga: RI pada Vanuatu: Berhenti Sebar Tuduhan Tanpa Fakta Soal Papua!)
Tahun lalu, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengakui kedaulatan Israel atas Dataran Tinggi Golan yang direbut Israel dari Suriah pada 1967. (Baca Infografis: Azerbaijan Akui Gunakan Drone Turki di Konflik Nagorno-Karabakh)
Meski demikian, pencaplokan Golan oleh Israel tak pernah didukung secara internasional. (Lihat Video: Paket Sabu dalam Tahu Goreng Ditangkap dari Seorang Wanita)
Saat berbicara pada kantor berita Rusia , Assad menyatakan untuk membangun negosiasi Suriah dan Israel , maka harus ada pengembalian semua tanah Suriah yang diduduki Israel.
“Posisi kami telah sangat jelas sejak awal perundingan damai pada 1990-an, hampir tiga dekade lalu, saat kami katakan bahwa perdamaian untuk Suriah terkait dengan mendapatkan lagi hak-hak kami,” tegas Assad, dilansir Sputnik.
Dia menambahkan, “Kami tidak bisa membangun hubungan normal dengan Israel hingga kami mendapatkan tanah kami. Masalahnya sangat sederhana.”
Menurut dia, “Menggelar perundingan akan mungkin hanya saat Israel siap mengembalikan tanah Suriah yang diduduki, tapi mereka tidak pernah siap, tidak sekarang, tidak selamanya.” (Baca Juga: RI pada Vanuatu: Berhenti Sebar Tuduhan Tanpa Fakta Soal Papua!)
Tahun lalu, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengakui kedaulatan Israel atas Dataran Tinggi Golan yang direbut Israel dari Suriah pada 1967. (Baca Infografis: Azerbaijan Akui Gunakan Drone Turki di Konflik Nagorno-Karabakh)
Meski demikian, pencaplokan Golan oleh Israel tak pernah didukung secara internasional. (Lihat Video: Paket Sabu dalam Tahu Goreng Ditangkap dari Seorang Wanita)
(sya)