Akhiri Perang Nagorno Karabakh, Armenia-Azerbaijan Siap Berunding di Moskow

Jum'at, 09 Oktober 2020 - 17:16 WIB
Armenia-Azerbaijan siap berunding di Moskow untuk mengakhiri perang di Nagorno Karabakh. Foto/Ilustrasi/Sindonews
MOSKOW - Rusia mengatakan Armenia dan Azerbaikan telah sepakat untuk bertemu di Moskow guna bernegosiasi mengakhiri perang di Nagorno Karabakh . Kesepakatan ini terjadi setelah Presiden Rusia Vladimir Putin menyerukan diadakannya pembicaraan.

Juru bicara kementerian luar negeri Rusia Maria Zakharova mengatakan Armenia dan Azerbaijan telah mengkonfirmasi partisipasi mereka dalam konsultasi di Moskow.

"Persiapan aktif sedang dilakukan," katanya, dengan pembicaraan yang diharapkan berlangsung pada Jumat (9/10/2020) malam dan melibatkan menteri luar negeri kedua negara seperti dilansir dari The National.

Undangan Putin ke Menteri Luar Negeri Azerbaijan Jeyhun Bayramov dan mitranya dari Armenia Zohrab Mnatsakanyan datang setelah lebih dari seminggu pertempuran sengit terjadi antara kedua negara di wilayah Nagorno-Karabakh yang mayoritas penduduknya etnis Armenia yang memisahkan diri, didukung oleh Armenia.(Baca juga: Putin Serukan Diakhirinya Perang Armenia vs Azerbaijan di Nagorno-Karabakh )

Armenia telah mengesampingkan pembicaraan apa pun antara diplomat utama kedua negara selama bentrokan terus berlanjut. Armenia bahkan tidak ambil bagian dalam pertemuan tertutup di Jenewa pada Kamis lalu antara menteri luar negeri Azerbaijan dan diplomat dari Prancis, Rusia dan Amerika Serikat (AS), yang membentuk "Grup Minsk" yang telah mencari solusi untuk konflik Karabakh sejak tahun 1990-an.



Nagorno-Karabakh adalah wilayah Azerbaijan yang dikendalikan oleh orang-orang Armenia yang mendeklarasikan negara bagian yang memisahkan diri setelah jatuhnya Uni Soviet dan muncul sebagai pemenang dari perang berikutnya.

Pertempuran saat ini adalah yang terburuk sejak gencatan senjata tahun 1994, yang merenggut ratusan nyawa termasuk warga sipil ketika kedua pihak melipatgandakan posisinya mengenai siapa yang harus mengontrol wilayah tersebut.

Pengeboman besar-besaran telah meratakan banyak rumah sejak pertempuran meletus akhir bulan lalu dan kota utama di kawasan itu, Stepanakert, diwarnai dengan persenjataan yang belum meledak dan kawah yang luas dari penembakan.

Para pemimpin internasional telah berulang kali menyerukan penghentian segera pertempuran, tetapi belum ada tanda-tanda konflik mereda.

Turki telah menyuarakan dukungan kuat untuk Azerbaijan, menimbulkan kekhawatiran di Barat bahwa konflik dapat berubah menjadi perang besar-besaran yang melibatkan Ankara dengan Moskow, yang memiliki perjanjian militer dengan Armenia.

Putin dan Presiden Prancis Emmanuel Macron termasuk di antara para pemimpin dunia yang mengecam penyebaran pejuang pro-Turki yang dilaporkan dari Suriah dan Libya ke Karabakh. Iran pada Rabu memperingatkan tentang "teroris" yang telah bergabung dalam konflik dari luar negeri.(Baca juga: Prancis Kantongi Bukti Milisi Suriah Ikut Bertempur di Nagorno Karabakh )

Azerbaijan mengumumkan pada hari Kamis bahwa mereka menarik duta besarnya untuk Athena menyusul laporan bahwa warga Yunani bergabung dengan pasukan Armenia di Karabakh.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(ber)
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More