Pilpres Amerika Serikat, Kamala Harris Menangi Debat dengan Pence
Jum'at, 09 Oktober 2020 - 10:15 WIB
Sementara Pence menyatakan strategi pandemi yang dibuat Biden dan Harris meniru model kampanye Biden saat hendak maju sebagai presiden pada 1987. Dia mengatakan, pidato yang diungkapkan Biden meniru pidato pemimpin Partai Buruh Inggris, Neil Kinnock.
Ketika Harris ditanya apakah akan melakukan imunisasi dari vaksin yang dihasilkan Trump? Harris mengatakan dia tidak akan melakukan imunisasi tanpa persetujuan para ahli dan profesional. Hal itu langsung dikritik Pence. "Kamu (Harris) melemahkan kepercayaan publik terhadap vaksin jika vaksin bisa dihasilkan oleh pemerintahan Trump. Saya pikir itu hal yang tidak masuk akal," katanya. (Baca juga: Pandemi, Jangan Stop Vaksin Anak)
Biden Diprediksi Raih Suara Elektoral Lebih Banyak
Joe Biden diprediksi meraih lebih banyak suara elektoral hanya kurang dari empat pekan menuju pemilu presiden AS. Dalam kalkulasi CNN, kandidat presiden dari Partai Demokrat mampu melebih 270 elektoral untuk pertama kalinya dalam tahun ini.
“Suara solid untuk kubu Demokrat adalah 203 elektoral dan terdapat 87 suara elektoral yang mengarah kepada Biden. Dengan begitu, total suara elektoral yang diperolehnya mencapai 290 suara,” demikian analisis CNN.
Posisi itu diperkuat dengan Trump yang masih terinfeksi virus korona dan absen dari kampanye. Itu memperparah posisi sebelumnya pada performa debat pekan lalu. Publik AS juga semakin dibuat bingung dengan berbagai kebijakan Trump tentang pandemi. (Lihat videonya: Pedagang Tanaman Hias Raup Untung Ditengah Pandemi Covid-19)
Prediksi perolehan elektoral Biden itu setelah dia fokus di negara bagian Pennsylvania yang menjadi kawasan kritis bagi kedua kandidat. Namun, dengan kampanye besar-besaran di sana, Biden menjadikan Pennsylvania lebih condong ke Demokrat. Biden menghabiskan USD48 juta untuk dana iklan di negara bagian itu, sedangkan Trump hanya USD21 juta.
Biden juga meraih dukungan kuat dari perempuan, independen, pemilih berpendidikan tinggi, dan pemilih bukan kulit putih. Michigan dan Wisconsin juga diprediksi diraih Trump setelah empat tahun dimenangkannya. (Andika H Mustaqim)
Lihat Juga: Eks Analis CIA Sebut Biden Mirip Pelaku Bom Bunuh Diri, Wariskan Perang Besar pada Trump
Ketika Harris ditanya apakah akan melakukan imunisasi dari vaksin yang dihasilkan Trump? Harris mengatakan dia tidak akan melakukan imunisasi tanpa persetujuan para ahli dan profesional. Hal itu langsung dikritik Pence. "Kamu (Harris) melemahkan kepercayaan publik terhadap vaksin jika vaksin bisa dihasilkan oleh pemerintahan Trump. Saya pikir itu hal yang tidak masuk akal," katanya. (Baca juga: Pandemi, Jangan Stop Vaksin Anak)
Biden Diprediksi Raih Suara Elektoral Lebih Banyak
Joe Biden diprediksi meraih lebih banyak suara elektoral hanya kurang dari empat pekan menuju pemilu presiden AS. Dalam kalkulasi CNN, kandidat presiden dari Partai Demokrat mampu melebih 270 elektoral untuk pertama kalinya dalam tahun ini.
“Suara solid untuk kubu Demokrat adalah 203 elektoral dan terdapat 87 suara elektoral yang mengarah kepada Biden. Dengan begitu, total suara elektoral yang diperolehnya mencapai 290 suara,” demikian analisis CNN.
Posisi itu diperkuat dengan Trump yang masih terinfeksi virus korona dan absen dari kampanye. Itu memperparah posisi sebelumnya pada performa debat pekan lalu. Publik AS juga semakin dibuat bingung dengan berbagai kebijakan Trump tentang pandemi. (Lihat videonya: Pedagang Tanaman Hias Raup Untung Ditengah Pandemi Covid-19)
Prediksi perolehan elektoral Biden itu setelah dia fokus di negara bagian Pennsylvania yang menjadi kawasan kritis bagi kedua kandidat. Namun, dengan kampanye besar-besaran di sana, Biden menjadikan Pennsylvania lebih condong ke Demokrat. Biden menghabiskan USD48 juta untuk dana iklan di negara bagian itu, sedangkan Trump hanya USD21 juta.
Biden juga meraih dukungan kuat dari perempuan, independen, pemilih berpendidikan tinggi, dan pemilih bukan kulit putih. Michigan dan Wisconsin juga diprediksi diraih Trump setelah empat tahun dimenangkannya. (Andika H Mustaqim)
Lihat Juga: Eks Analis CIA Sebut Biden Mirip Pelaku Bom Bunuh Diri, Wariskan Perang Besar pada Trump
(ysw)
tulis komentar anda