Pilpres Amerika Serikat, Kamala Harris Menangi Debat dengan Pence

Jum'at, 09 Oktober 2020 - 10:15 WIB
Warga menyaksikan siaran langsung debat cawapres di sebuah kafe di San Diego, California, kemarin. Foto/Reuters
WASHINGTON - Debat calon wakil presiden (cawapres) Amerika Serikat (AS) memang tidak menarik perhatian publik. Namun, itu sebenarnya mampu merepresentasikan pemimpin AS masa depan. Hanya saja, debat cawapres memang lebih fokus pada bagaimana mereka membela dan menjelaskan kebijakan capresnya.

Pada debat antara cawapres Partai Demokrat Kamala Harris melawan Mike Pence dari Partai Republik tidak terlalu panas dibandingkan debat presiden beberapa waktu lalu. Debat cawapres menunjukkan mereka sudah mempersiapkan diri dan lebih terstruktur. (Baca: Keajaiban Surah Al-Fatihah Menyembuhkan Penyakit dan Penawar Racun)

Pence tampil tenang dengan gaya yang metodologis untuk menampilkan kesan berbeda dengan Trump yang cenderung bombastis. Namun, Harris juga menunjukkan dirinya tampil siap berdebat. Pada debat tersebut, tidak ada kandidat yang sepertinya tertekan oleh lawan atau pertanyaan.

Siapa pemenangnya? Dalam survei yang dilaksanakan CNN Instant Poll menyatakan Harris sebagai pemenang debat karena mampu melaksanakan debat dengan baik. Sekitar 59% responden atau enam dari 10 menyatakan Harris sebagai pemenang. Hanya 38% yang menyebutkan Pence berpenampilan baik.

Para responden juga meyakini kalau 65% menyebutkan Pence layak menjadi presiden, sedangkan 63% menyatakan Harris juga layak menjadi presiden AS.



Harris yang pernah mencalonkan diri sebagai kandidat capres Partai Demokrat menunjukkan dirinya mampu menjadi capres mendatang atau presiden mendatang untuk menggantikan Biden. Dia selalu menunjukkan dirinya dan latar belakangnya untuk mengenalkan dirinya kepada publik AS lebih luas. Berbeda dengan Pence, Harris juga kerap berbicara memandang kamera dan sadar bahwa dirinya menjadi pusat perhatian. (Baca juga: Mris, UU Ciptaker Tempatkan Pendidikan Sebagai Komoditas yang Diperdagangkan)

Pence juga menunjukkan dirinya adalah politikus yang berhak menjadi capres mendatang. Dia memang dikenal mendapatkan dukungan luas dari Partai Republik dan kubu independen yang beraliran kanan. Meskipun dia tetap membela kebijakan Trump, dia mencoba menggali identitas dirinya terutama untuk meraih dukungan dari kelompok pemilih berbasis agama.

Fokus debat pada permasalahan pandemi korona. Harris menuding pemerintahan Presiden AS Donald Trump mengalami kegagalan terbesar sepanjang sejarah kepresidenan AS. Dia menyatakan Trump an Pence melakukan kesalahan tentang kampanye kebal terhadap virus corona. "Mereka mengetahui dan mereka menutupinya," tuding Harris dilansir Reuters.

Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More