Selandia Baru Berhasil Lenyapkan Covid-19 untuk Kedua Kalinya
Kamis, 08 Oktober 2020 - 15:20 WIB
AUCKLAND - Publik New Zealand atau Selandia Baru sedang bersiap untuk bermain bebas di depan banyak orang setelah negara itu kembali dinyatakan bebas virus corona SARS-CoV2 penyebab Covid-19. Ini kemenangan kedua negara tersebut dalam melenyapkan virus yang jadi pandemi global tersebut.
Negara Oceanic itu menyatakan bebas Covid-19 untuk kedua kalinya setelah pejabat kesehatan setempat mengumumkan akhir dari cluster "Auckland Autumn (Musim Gugur Auckland)". (Baca: Indonesia Lontarkan Peringatan Keras kepada China soal Laut China Selatan )
Yang terakhir dari enam pasien Covid-19 yang terinfeksi sekarang telah sembuh. Negara itu juga belum mencatat kasus infeksi baru di luar karantina hotel dalam sepuluh hari terakhir, setelah cluster baru diidentifikasi pada Agustus lalu. Itu secara tiba-tiba mengakhiri 102 hari Selandia Baru tanpa kasus positif Covid-19.
Bagi warga Auckland, kabar gembira ini berarti mereka dapat bergabung dengan negara lain pada tingkat siaga satu. Ini berarti tidak akan ada batasan 100 orang untuk pertemuan publik dan aturan menjaga jarak di bar dan restoran akan dicabut.
Dalam suatu kebetulan yang membahagiakan, tim nasional rugby Selandia Baru; All Black akan menghadapi tim Wallabies dari Australia pada hari Sabtu untuk pertandingan internasional pertama mereka musim ini. (Baca juga: Lagi, Turki Disebut Tes S-400 Rusia terhadap Jet Tempur F-16 Buatan AS )
Tidak seperti di Inggris Raya dan negara-negara lain di mana olahraga dimainkan secara tertutup, acara tersebut akan disaksikan secara langsung oleh sekelompok penggemar yang memujanya.
"Ini adalah tonggak besar. Orang Selandia Baru sekali lagi melalui tindakan kolektif mereka membasmi virus," kata Menteri Kesehatan Chris Hipkins.
"Sistem yang telah dikembangkan dan diperkuat sejak gelombang pertama Covid-19 kami telah bekerja sangat efektif untuk memburu virus, mengisolasi, dan menghilangkannya," ujarnya.
"Saya pikir kami telah melalui cukup banyak untuk mengakui bahwa kami akan melalui periode yang berbeda selama pandemi ini," katanya kepada New Zealand Herald, yang dilansir Kamis (8/10/2020). "Ini adalah hal yang positif untuk diakui."
Selandia Baru telah menderita 25 kematian karena Covid-19 selama pandemi sejauh ini. Setelah menyatakan dirinya bebas virus, gelombang kedua yang dimulai pada bulan Agustus menyebabkan 186 infeksi komunitas ditemukan.
Penguncian yang ketat di Auckland selama lebih dari sebulan telah membuat situasi kembali terkendali.
Lihat Juga: Siapa Hana-Rawhiti Kareariki Maipi-Clarke? Anggota DPR Selandia Baru yang Protes dengan Menari Haka
Negara Oceanic itu menyatakan bebas Covid-19 untuk kedua kalinya setelah pejabat kesehatan setempat mengumumkan akhir dari cluster "Auckland Autumn (Musim Gugur Auckland)". (Baca: Indonesia Lontarkan Peringatan Keras kepada China soal Laut China Selatan )
Yang terakhir dari enam pasien Covid-19 yang terinfeksi sekarang telah sembuh. Negara itu juga belum mencatat kasus infeksi baru di luar karantina hotel dalam sepuluh hari terakhir, setelah cluster baru diidentifikasi pada Agustus lalu. Itu secara tiba-tiba mengakhiri 102 hari Selandia Baru tanpa kasus positif Covid-19.
Bagi warga Auckland, kabar gembira ini berarti mereka dapat bergabung dengan negara lain pada tingkat siaga satu. Ini berarti tidak akan ada batasan 100 orang untuk pertemuan publik dan aturan menjaga jarak di bar dan restoran akan dicabut.
Dalam suatu kebetulan yang membahagiakan, tim nasional rugby Selandia Baru; All Black akan menghadapi tim Wallabies dari Australia pada hari Sabtu untuk pertandingan internasional pertama mereka musim ini. (Baca juga: Lagi, Turki Disebut Tes S-400 Rusia terhadap Jet Tempur F-16 Buatan AS )
Tidak seperti di Inggris Raya dan negara-negara lain di mana olahraga dimainkan secara tertutup, acara tersebut akan disaksikan secara langsung oleh sekelompok penggemar yang memujanya.
"Ini adalah tonggak besar. Orang Selandia Baru sekali lagi melalui tindakan kolektif mereka membasmi virus," kata Menteri Kesehatan Chris Hipkins.
"Sistem yang telah dikembangkan dan diperkuat sejak gelombang pertama Covid-19 kami telah bekerja sangat efektif untuk memburu virus, mengisolasi, dan menghilangkannya," ujarnya.
"Saya pikir kami telah melalui cukup banyak untuk mengakui bahwa kami akan melalui periode yang berbeda selama pandemi ini," katanya kepada New Zealand Herald, yang dilansir Kamis (8/10/2020). "Ini adalah hal yang positif untuk diakui."
Selandia Baru telah menderita 25 kematian karena Covid-19 selama pandemi sejauh ini. Setelah menyatakan dirinya bebas virus, gelombang kedua yang dimulai pada bulan Agustus menyebabkan 186 infeksi komunitas ditemukan.
Penguncian yang ketat di Auckland selama lebih dari sebulan telah membuat situasi kembali terkendali.
Lihat Juga: Siapa Hana-Rawhiti Kareariki Maipi-Clarke? Anggota DPR Selandia Baru yang Protes dengan Menari Haka
(min)
tulis komentar anda