Azerbaijan: Jika Ingin Gencatan Senjata, Armenia Harus Minta Maaf

Senin, 05 Oktober 2020 - 12:43 WIB
Presiden Azerbaijan, Ilham Aliyev meminta permintaan maaf dari Armenia, pengakuan Karabakh sebagai wilayah Azerbaijan dan menarik mundur semua pasukan mereka di wilayah tersebut. Foto/REUTERS
BAKU - Azerbaijan membuat sebuah persyaratan gencatan senjata yang tampaknya tidak akan pernah diterima oleh Armenia . Baku meminta permintaan maaf, pengakuan Karabakh sebagai wilayah Azerbaijan dan menarik mundur semua pasukan mereka di wilayah tersebut.

"Mereka harus berkomitmen untuk menarik pasukan dari wilayah kami. Mereka harus memberi kami jadwal penarikan diri dari wilayah pendudukan," ucap Presiden Azerbaijan, Ilham Aliyev dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Al Arabiya pada Senin (5/10/2020).

"Perdana Menteri mereka, yang mengatakan bahwa Karabakh adalah Armenia, sekarang harus mengatakan bahwa Karabakh bukanlah Armenia. Dan setelah itu, tentu saja, kami siap untuk mengakhiri permusuhan dan memulihkan rezim gencatan senjata," sambungnya. ( Lihat grafis: Azerbaijan Kuasai Nagorno Karabakh, Ahli Khawatirkan Genosida )

Mengulangi klaim bahwa Azerbaijan telah merebut jumlah permukiman di Nagorno-Karabakh, Aliyev bersumpah untuk terus berjuang sampai seluruh wilayah tersebut berhasil direbut kembali. ( Baca juga: Di Balik Perang Azerbaijan-Armenia dan Konflik Nagorno-Karabakh yang Absurd )

“Kami berhasil membebaskan beberapa wilayah, beberapa desa dan hari ini kami membebaskan kota Jabrayil, yang berada di bawah pendudukan Armenia selama 27 tahun. Operasi militer kami yang sukses terus berlanjut, dan kami bertekad penuh untuk membebaskan tanah kami dan memulihkan integritas teritorial kami," ungkapnya.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(esn)
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More