Dunia Berduka, Emir Kuwait Meninggal Dunia
Selasa, 29 September 2020 - 21:53 WIB
KUWAIT CITY - Kabar duka datang dari Timur Tengah. Emir Kuwait , Sabah al-Ahmad al-Jaber al-Sabah, meninggal dunia dalam usia 91 tahun.
Kabar tersebut dilaporkan langsung stasiun televisi negara Teluk yang kaya akan minyak itu. Sebagai pengganti Sheikh Sabah adalah saudaranya, Putra Mahkota Sheikh Nawaf al-Ahmad al-Sabah.
Stasiun televisi negara Kuwait menghentikan programnya dan memotong ayat-ayat Alquran, yang biasanya dilakukan ketika seorang anggota keluarga kerajaan meninggal, sebelum mengumumkan kematian Emir secara resmi kepada rakyat Kuwait.
"Dengan kesedihan dan duka yang luar biasa untuk warga Kuwait, dunia Islam dan Arab serta orang-orang dari negara-negara sahabat, Emiri Diwan berduka atas kematian Sheikh Sabah al-Ahmad al-Jaber al-Sabah, emir Kuwait," kata kantor Emir saat mengkonfirmasi kematiannya seperti dikutip dari Russia Today, Selasa (29/9/2020).
Kabar meninggalnya Emir Kuwait ini muncul beberapa jam sebelumnya, tetapi dibantah oleh pemerintah, yang bersikeras bahwa kesehatan sosok yang telah berkuasa selama 14 tahun di Kuwait itu dalam kondisi stabil dan dia mendapatkan perawatan yang sesuai anjuran dokter.
Pada bulan Juni, Emir Kuwait menjalani operasi yang tidak ditentukan dan kemudian pergi ke AS untuk perawatan. Dia juga harus dirawat di rumah sakit tahun lalu setelah menderita apa yang oleh pejabat Kuwait digambarkan sebagai "kemunduran" medis.(Baca juga: Penguasa Kuwait Pergi ke Amerika Serikat untuk Perawatan Medis )
Sheikh Sabah telah memerintah Kuwait sejak 2006, tetapi dia mengarahkan kebijakan luar negeri negara itu selama lebih dari setengah abad, menjadikannya salah satu sekutu utama Amerika Serikat (AS) di wilayah tersebut.(Baca juga: Trump Berikan Medali Kehormatan Bergengsi untuk Emir Kuwait )
Kabar tersebut dilaporkan langsung stasiun televisi negara Teluk yang kaya akan minyak itu. Sebagai pengganti Sheikh Sabah adalah saudaranya, Putra Mahkota Sheikh Nawaf al-Ahmad al-Sabah.
Stasiun televisi negara Kuwait menghentikan programnya dan memotong ayat-ayat Alquran, yang biasanya dilakukan ketika seorang anggota keluarga kerajaan meninggal, sebelum mengumumkan kematian Emir secara resmi kepada rakyat Kuwait.
"Dengan kesedihan dan duka yang luar biasa untuk warga Kuwait, dunia Islam dan Arab serta orang-orang dari negara-negara sahabat, Emiri Diwan berduka atas kematian Sheikh Sabah al-Ahmad al-Jaber al-Sabah, emir Kuwait," kata kantor Emir saat mengkonfirmasi kematiannya seperti dikutip dari Russia Today, Selasa (29/9/2020).
Kabar meninggalnya Emir Kuwait ini muncul beberapa jam sebelumnya, tetapi dibantah oleh pemerintah, yang bersikeras bahwa kesehatan sosok yang telah berkuasa selama 14 tahun di Kuwait itu dalam kondisi stabil dan dia mendapatkan perawatan yang sesuai anjuran dokter.
Pada bulan Juni, Emir Kuwait menjalani operasi yang tidak ditentukan dan kemudian pergi ke AS untuk perawatan. Dia juga harus dirawat di rumah sakit tahun lalu setelah menderita apa yang oleh pejabat Kuwait digambarkan sebagai "kemunduran" medis.(Baca juga: Penguasa Kuwait Pergi ke Amerika Serikat untuk Perawatan Medis )
Sheikh Sabah telah memerintah Kuwait sejak 2006, tetapi dia mengarahkan kebijakan luar negeri negara itu selama lebih dari setengah abad, menjadikannya salah satu sekutu utama Amerika Serikat (AS) di wilayah tersebut.(Baca juga: Trump Berikan Medali Kehormatan Bergengsi untuk Emir Kuwait )
(ber)
tulis komentar anda