Kuwait: Serangan Israel ke Yaman Lemahkan Upaya Akhiri Kekerasan Regional
loading...
A
A
A
KUWAIT CITY - Kuwait memperingatkan serangan Israel di Yaman membahayakan keamanan regional dan melemahkan upaya internasional untuk mengakhiri kekerasan.
Sebanyak enam orang tewas dan 83 orang lainnya terluka dalam serangan udara Israel di Pelabuhan Hudaydah di Yaman barat pada Sabtu (20/7/2024), menurut Kementerian Kesehatan yang dikelola Houthi.
Israel mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut, dengan mengatakan itu adalah “tanggapan langsung” terhadap serangan pesawat tak berawak yang diluncurkan kelompok Houthi di Tel Aviv pada hari Jumat, yang menewaskan seorang warga Israel dan melukai sepuluh orang lainnya.
Kementerian Luar Negeri Kuwait mengatakan mereka sangat prihatin dengan dampak serangan Israel yang “belum pernah terjadi sebelumnya” di Yaman, yang mengakibatkan memburuknya situasi keamanan di wilayah tersebut dan “merusak upaya internasional yang bertujuan mengakhiri siklus kekerasan.”
Pernyataan tersebut menggarisbawahi perlunya “menjauhkan kawasan dan masyarakatnya dari bahaya kekerasan dan kehancuran” dan menyerukan kepada masyarakat internasional dan Dewan Keamanan PBB “untuk memikul tanggung jawab dalam mengakhiri semua konflik.”
Sebelumnya pada Minggu, Kementerian Luar Negeri Saudi juga mengatakan mereka “sangat prihatin” terhadap perkembangan serangan Israel terhadap Hudaydah, dan memperingatkan serangan tersebut “meningkatkan ketegangan saat ini” di wilayah tersebut dan merugikan upaya yang sedang berlangsung untuk mengakhiri perang di Jalur Gaza.
Serangan hari Sabtu ini menandai respons langsung Israel yang pertama terhadap serangan Houthi baru-baru ini.
Para pejabat Amerika Serikat mengatakan kepada saluran swasta Israel, Channel 12, bahwa Tel Aviv melakukan serangan terhadap Hudaydah secara independen, tanpa keterlibatan militer dari Washington.
Sebanyak enam orang tewas dan 83 orang lainnya terluka dalam serangan udara Israel di Pelabuhan Hudaydah di Yaman barat pada Sabtu (20/7/2024), menurut Kementerian Kesehatan yang dikelola Houthi.
Israel mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut, dengan mengatakan itu adalah “tanggapan langsung” terhadap serangan pesawat tak berawak yang diluncurkan kelompok Houthi di Tel Aviv pada hari Jumat, yang menewaskan seorang warga Israel dan melukai sepuluh orang lainnya.
Kementerian Luar Negeri Kuwait mengatakan mereka sangat prihatin dengan dampak serangan Israel yang “belum pernah terjadi sebelumnya” di Yaman, yang mengakibatkan memburuknya situasi keamanan di wilayah tersebut dan “merusak upaya internasional yang bertujuan mengakhiri siklus kekerasan.”
Pernyataan tersebut menggarisbawahi perlunya “menjauhkan kawasan dan masyarakatnya dari bahaya kekerasan dan kehancuran” dan menyerukan kepada masyarakat internasional dan Dewan Keamanan PBB “untuk memikul tanggung jawab dalam mengakhiri semua konflik.”
Sebelumnya pada Minggu, Kementerian Luar Negeri Saudi juga mengatakan mereka “sangat prihatin” terhadap perkembangan serangan Israel terhadap Hudaydah, dan memperingatkan serangan tersebut “meningkatkan ketegangan saat ini” di wilayah tersebut dan merugikan upaya yang sedang berlangsung untuk mengakhiri perang di Jalur Gaza.
Serangan hari Sabtu ini menandai respons langsung Israel yang pertama terhadap serangan Houthi baru-baru ini.
Para pejabat Amerika Serikat mengatakan kepada saluran swasta Israel, Channel 12, bahwa Tel Aviv melakukan serangan terhadap Hudaydah secara independen, tanpa keterlibatan militer dari Washington.
(sya)