Dukungan Anwar Ibrahim Jadi PM Malaysia Semakin Menguat
Jum'at, 25 September 2020 - 12:15 WIB
KUALA LUMPUR - Pemimpin oposisi Malaysia Anwar Ibrahim semakin percaya diri bisa menggulinkan Perdana Menteri (PM) Malaysia Muhyiddin Yassin karena mendapatkan banyak dukungan anggota parlemen lintas partai. Dia juga ingin membuktikan klaim penggulingan itu bukan hanya isapan jempol semata.
Presiden Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO) Ahmad Zahid Hamidi mengungkapkan dirinya mendapatkan informasi bahwa banyak anggota parlemen UMNO dan Barisan Nasional (BN) menyatakan dukungan bagi Anwar untuk membentuk pemerintahan baru. Dia juga menegaskan, UMNO dan BN bukan komponen utama pada Perikatan Nasional (PN), dukungan untuk pemerintahan PN datang dari individu masing-masing. (Baca: Siapa yang Berhak Memandikan jenazah Perempuan?)
“UMNO dan BN tidak mampu menghentikan anggota parlemen yang mendukung Anwar untuk bertemu dengan yang di-Pertuan Agung,” kata Hamidi. “Saya sudah diberitahu kalau banyak anggota parlemen dari UMNO dan BN memberikan dukungan kepada Anwar. Saya menghargai keputusan mereka,” katanya.
Dukungan bagi Anwar juga dinyatakan Presiden Partai Amanah Negara Mohamad Sabu. Dia mengatakan, 11 anggota parlemen dari partainya memberikan dukungan bagi Anwar. “Kita tahu kalau Anwar telah mendapatkan dukungan mayoritas anggota parlemen membentuk pemerintahan baru,” kata Sabu dilansir Malay Mail.
Dukungan juga disampaikan Partai Aksi Demokratik (DAP) mengenai pembentukan pemerintahan baru Malaysia yang stabil. Wakil Ketua DAP Chow Kon Yeow mengungkapkan, dirinya tidak mengetahui berapa jumlah anggota parlemen yang diraih Anwar. "Kita akan menunggu," jelasnya New Straits Times.
Chow yang menjabat Menteri Besar Penang mengatakan, rakyat Malaysia menginginkan pemerintahan yang stabil dan kuat di tengah krisis kesehatan dan ekonomi. "Pemerintahan yang kuat dan peduli kepada rakyat bisa membawa negara ini menjadi keinginan bersama," katanya. (Baca juga: Zulkifli Hasan Tunjuk Pasha Ungu jadi Ketua DPP PAN)
Bagaimana posisi mantan PM Mahathir Mohammad? “Saya akan menunggu dan melihat klaim yang berkembang dari Anwar ,” katanya. Dia mengatakan, klaim mendapatkan dukungan mayoritas bukan pertama kali dikatakan Presiden PKR. “Kita akan melihat apakah klaimnya memiliki substansi,” katanya dikutip The Edge Singapore.
Sementara itu, para pakar menyakini Anwar mengabaikan proses politik karena mengindahkan suara Yang di-Pertuan Agung Al-Sultan Abdullah Ri'ayatuddin Al-Mustafa Billah Shah, yang saat ini sedang di rawat di Institut Jantung Nasional. Namun, banyak pihak memandang Anwar tetap patuh pada protokol karena dia tidak mengungkapkan skenarionya secara detail.
Pakar politik Universitas Utara Malaysia Mohd Azizuddin Mohd Sani menatakan pengumuman Anwar itu menunjukkan dia telah memiliki tiket. “Konstitusi mengatakan kita harus mengikuti anggota parlemen mayoritas atau pembubaran parlemen,” katanya. Dia mengungkapkan, apa yang dilakukan Anwar itu sesuai dengan protokol karena dia tidak mengungkap detail sebelum pertemuan dengan raja.
Presiden Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO) Ahmad Zahid Hamidi mengungkapkan dirinya mendapatkan informasi bahwa banyak anggota parlemen UMNO dan Barisan Nasional (BN) menyatakan dukungan bagi Anwar untuk membentuk pemerintahan baru. Dia juga menegaskan, UMNO dan BN bukan komponen utama pada Perikatan Nasional (PN), dukungan untuk pemerintahan PN datang dari individu masing-masing. (Baca: Siapa yang Berhak Memandikan jenazah Perempuan?)
“UMNO dan BN tidak mampu menghentikan anggota parlemen yang mendukung Anwar untuk bertemu dengan yang di-Pertuan Agung,” kata Hamidi. “Saya sudah diberitahu kalau banyak anggota parlemen dari UMNO dan BN memberikan dukungan kepada Anwar. Saya menghargai keputusan mereka,” katanya.
Dukungan bagi Anwar juga dinyatakan Presiden Partai Amanah Negara Mohamad Sabu. Dia mengatakan, 11 anggota parlemen dari partainya memberikan dukungan bagi Anwar. “Kita tahu kalau Anwar telah mendapatkan dukungan mayoritas anggota parlemen membentuk pemerintahan baru,” kata Sabu dilansir Malay Mail.
Dukungan juga disampaikan Partai Aksi Demokratik (DAP) mengenai pembentukan pemerintahan baru Malaysia yang stabil. Wakil Ketua DAP Chow Kon Yeow mengungkapkan, dirinya tidak mengetahui berapa jumlah anggota parlemen yang diraih Anwar. "Kita akan menunggu," jelasnya New Straits Times.
Chow yang menjabat Menteri Besar Penang mengatakan, rakyat Malaysia menginginkan pemerintahan yang stabil dan kuat di tengah krisis kesehatan dan ekonomi. "Pemerintahan yang kuat dan peduli kepada rakyat bisa membawa negara ini menjadi keinginan bersama," katanya. (Baca juga: Zulkifli Hasan Tunjuk Pasha Ungu jadi Ketua DPP PAN)
Bagaimana posisi mantan PM Mahathir Mohammad? “Saya akan menunggu dan melihat klaim yang berkembang dari Anwar ,” katanya. Dia mengatakan, klaim mendapatkan dukungan mayoritas bukan pertama kali dikatakan Presiden PKR. “Kita akan melihat apakah klaimnya memiliki substansi,” katanya dikutip The Edge Singapore.
Sementara itu, para pakar menyakini Anwar mengabaikan proses politik karena mengindahkan suara Yang di-Pertuan Agung Al-Sultan Abdullah Ri'ayatuddin Al-Mustafa Billah Shah, yang saat ini sedang di rawat di Institut Jantung Nasional. Namun, banyak pihak memandang Anwar tetap patuh pada protokol karena dia tidak mengungkapkan skenarionya secara detail.
Pakar politik Universitas Utara Malaysia Mohd Azizuddin Mohd Sani menatakan pengumuman Anwar itu menunjukkan dia telah memiliki tiket. “Konstitusi mengatakan kita harus mengikuti anggota parlemen mayoritas atau pembubaran parlemen,” katanya. Dia mengungkapkan, apa yang dilakukan Anwar itu sesuai dengan protokol karena dia tidak mengungkap detail sebelum pertemuan dengan raja.
Lihat Juga :
tulis komentar anda