Taipan China Pengkritik Xi Jinping Dipenjara 18 Tahun
Selasa, 22 September 2020 - 17:23 WIB
Pengawas disiplin Partai Komunis China meluncurkan penyelidikan terhadap Ren pada bulan April, dan persidangan dibuka di pengadilan Beijing pada 11 September dengan segelintir pendukung di luar pengadilan dan banyak polisi.
Seorang pendukung mengatakan kepada AFP bahwa mereka mendukung Ren karena dia berani mengatakan kebenaran.
Esai Ren, dari awal tahun ini, telah dihapus dari internet China - yang secara teratur menyensor konten yang menantang pihak berwenang - tetapi dibagikan secara online di luar China.
"Epidemi ini telah mengungkapkan fakta bahwa Partai dan pejabat pemerintah hanya peduli tentang melindungi kepentingan mereka sendiri, dan raja hanya peduli tentang melindungi kepentingan dan posisi inti mereka," tulis Ren, tanpa menyebut nama Xi Jinping.
"Berdiri di sana bukan seorang kaisar yang memamerkan pakaian barunya, tetapi seorang badut yang telanjang dan berkeras menjadi seorang kaisar," tulisnya.
Blog berpengaruh Ren di platform Weibo, mirip Twitter, menarik jutaan pengikut sebelum akunnya ditutup oleh pihak berwenang pada 2016 setelah dia berulang kali menyerukan kebebasan pers yang lebih besar.
Reaksi online terhadap hukuman Ren juga dengan cepat dihapus pada hari Selasa.(Baca juga: Kuwait Setujui Penggunaan Obat Herbal China untuk Pengobatan Covid-19 )
"Satu-satunya taipan real estate yang berani mengatakan kebenaran di China telah disensor," bunyi satu komentar di Weibo.
"Dia lahir tahun 1951 dan berusia 69 tahun tahun ini .... mungkin dia tidak akan hidup untuk melihat hari dia keluar dari penjara," kata yang lain.
Putra mantan wakil menteri perdagangan dan anggota Partai Komunis China selama beberapa dekade sebelum ia diusir pada bulan Juli, Ren memiliki hubungan baik dengan elit partai.
Seorang pendukung mengatakan kepada AFP bahwa mereka mendukung Ren karena dia berani mengatakan kebenaran.
Esai Ren, dari awal tahun ini, telah dihapus dari internet China - yang secara teratur menyensor konten yang menantang pihak berwenang - tetapi dibagikan secara online di luar China.
"Epidemi ini telah mengungkapkan fakta bahwa Partai dan pejabat pemerintah hanya peduli tentang melindungi kepentingan mereka sendiri, dan raja hanya peduli tentang melindungi kepentingan dan posisi inti mereka," tulis Ren, tanpa menyebut nama Xi Jinping.
"Berdiri di sana bukan seorang kaisar yang memamerkan pakaian barunya, tetapi seorang badut yang telanjang dan berkeras menjadi seorang kaisar," tulisnya.
Blog berpengaruh Ren di platform Weibo, mirip Twitter, menarik jutaan pengikut sebelum akunnya ditutup oleh pihak berwenang pada 2016 setelah dia berulang kali menyerukan kebebasan pers yang lebih besar.
Reaksi online terhadap hukuman Ren juga dengan cepat dihapus pada hari Selasa.(Baca juga: Kuwait Setujui Penggunaan Obat Herbal China untuk Pengobatan Covid-19 )
"Satu-satunya taipan real estate yang berani mengatakan kebenaran di China telah disensor," bunyi satu komentar di Weibo.
"Dia lahir tahun 1951 dan berusia 69 tahun tahun ini .... mungkin dia tidak akan hidup untuk melihat hari dia keluar dari penjara," kata yang lain.
Putra mantan wakil menteri perdagangan dan anggota Partai Komunis China selama beberapa dekade sebelum ia diusir pada bulan Juli, Ren memiliki hubungan baik dengan elit partai.
tulis komentar anda