Lebih dari 30 Juta Orang di Dunia Terinfeksi Virus Corona
Kamis, 17 September 2020 - 23:07 WIB
JAKARTA - Lebih dari 30 juta orang di dunia dinyatakan telah terinfeksi virus Corona baru di tengah upaya global untuk menemukan vaksin terhadap virus mematikan tersebut.
Seperti dinukil dari situs Worldometers.info, Kamis (17/9/2020), jumlah kasus infeksi di dunia tercatat 30.116.890 dengan jumlah kematian mencapai 946.599 dan 21.858.654 dinyatakan sembuh.
Lima negara tercatat sebagai negara dengan jumlah kasus infeksi Covid-19 tertinggi yaitu Amerika Serikat (6.837.001), India (5.141.905), Brasil (4.421.686), Rusia (1.085.281) dan Peru (744.400).
Dari kelima negara tersebut, tiga diantaranya menempati posisi teratas lima negara dengan jumlah kematian tertinggi. AS menjadi negara dengan jumlah kematian tertinggi mencapai 201.631, diikuti oleh Brasil (134.174), India (83.433), Meksiko (71.978) dan Inggris (41.705).
Ilmuwan di seluruh dunia telah berlomba untuk mengembangkan vaksin Covid-19 , baik yang bekerja di perusahaan farmasi Asia, Eropa, ataupun Amerika. Penelitian terhadap anti-Covid-19 itu juga didukung pemerintah dan investor yang menggelontorkan dana hingga ratusan juta dolar AS.
Organisasi Kesehatan Dunia, WHO, memprediksi penelitian dan pengembangan vaksin setidaknya membutuhkan waktu 18 bulan sebelum bisa digunakan di dalam tubuh manusia. Pekan depan WHO akan menerima serangkaian vaksin Covid-19 yang datang dari berbagai negara. Rencananya, vaksin ini akan diperuntukkan untuk seluruh dunia. (Baca juga: WHO Mulai Terima Vaksin Covid-19 dari Seluruh Dunia Pekan Depan )
Sementara AS, Jepang, Inggris, dan Uni Eropa telah mencapai kesepakatan mereka sendiri untuk mengamankan jutaan dosis vaksin Covid-19 bagi warganya, Rusia akan menjual telah setuju untuk memasok 100 juta dosis vaksin virus Corona, Sputnik-V, ke perusahaan obat India Dr Reddy's Laboratories. (Baca juga: Rusia Jual 100 Juta Dosis Vaksin Covid-19 ke India )
Sedangkan raksasa farmasi AstraZeneca akan melanjutkan kembali uji coba vaksin virus Corona. Perusahaan itu sempat menghentikan uji coba vaksin pada minggu lalu ketika seorang peserta tes jatuh sakit.
"Uji klinis untuk vaksin virus Corona AstraZeneca Oxford, AZD1222, telah dilanjutkan di Inggris menyusul konfirmasi dari Medicines Health Regulatory Authority bahwa uji coba itu aman untuk dilakukan," kata perusahaan itu dalam sebuah pernyataan. (Baca juga: Sempat Dihentikan, AstraZeneca Lanjutkan Uji Coba Vaksin Covid-19 )
Seperti dinukil dari situs Worldometers.info, Kamis (17/9/2020), jumlah kasus infeksi di dunia tercatat 30.116.890 dengan jumlah kematian mencapai 946.599 dan 21.858.654 dinyatakan sembuh.
Lima negara tercatat sebagai negara dengan jumlah kasus infeksi Covid-19 tertinggi yaitu Amerika Serikat (6.837.001), India (5.141.905), Brasil (4.421.686), Rusia (1.085.281) dan Peru (744.400).
Dari kelima negara tersebut, tiga diantaranya menempati posisi teratas lima negara dengan jumlah kematian tertinggi. AS menjadi negara dengan jumlah kematian tertinggi mencapai 201.631, diikuti oleh Brasil (134.174), India (83.433), Meksiko (71.978) dan Inggris (41.705).
Ilmuwan di seluruh dunia telah berlomba untuk mengembangkan vaksin Covid-19 , baik yang bekerja di perusahaan farmasi Asia, Eropa, ataupun Amerika. Penelitian terhadap anti-Covid-19 itu juga didukung pemerintah dan investor yang menggelontorkan dana hingga ratusan juta dolar AS.
Organisasi Kesehatan Dunia, WHO, memprediksi penelitian dan pengembangan vaksin setidaknya membutuhkan waktu 18 bulan sebelum bisa digunakan di dalam tubuh manusia. Pekan depan WHO akan menerima serangkaian vaksin Covid-19 yang datang dari berbagai negara. Rencananya, vaksin ini akan diperuntukkan untuk seluruh dunia. (Baca juga: WHO Mulai Terima Vaksin Covid-19 dari Seluruh Dunia Pekan Depan )
Sementara AS, Jepang, Inggris, dan Uni Eropa telah mencapai kesepakatan mereka sendiri untuk mengamankan jutaan dosis vaksin Covid-19 bagi warganya, Rusia akan menjual telah setuju untuk memasok 100 juta dosis vaksin virus Corona, Sputnik-V, ke perusahaan obat India Dr Reddy's Laboratories. (Baca juga: Rusia Jual 100 Juta Dosis Vaksin Covid-19 ke India )
Sedangkan raksasa farmasi AstraZeneca akan melanjutkan kembali uji coba vaksin virus Corona. Perusahaan itu sempat menghentikan uji coba vaksin pada minggu lalu ketika seorang peserta tes jatuh sakit.
"Uji klinis untuk vaksin virus Corona AstraZeneca Oxford, AZD1222, telah dilanjutkan di Inggris menyusul konfirmasi dari Medicines Health Regulatory Authority bahwa uji coba itu aman untuk dilakukan," kata perusahaan itu dalam sebuah pernyataan. (Baca juga: Sempat Dihentikan, AstraZeneca Lanjutkan Uji Coba Vaksin Covid-19 )
(ber)
tulis komentar anda