Erdogan pada Merkel: Kapal Turki Tak Akan Hentikan Operasi
Kamis, 17 September 2020 - 10:31 WIB
ANKARA - Presiden Turki Tayyip Erdogan mengatakan pada Kanselir Jerman Angela Merkel saat konferensi video bahwa kapal survei seismik Oruc Reis Turki yang sedang berlabuh untuk perawatan tidak berarti operasi di Mediterania timur telah selesai.
Informasi itu diungkapkan Menteri Luar Negeri (Menlu) Turki Mevlut Cavusoglu saat menjelaskan isi pembicaraan antara Erdogan dan Merkel.
Kapal Oruc Reis kembali ke perairan dekat provinsi Antalya, Turki , pada Minggu lalu yang menurut Ankara untuk melakukan perawatan rutin.
Yunani menganggap penarikan kapal itu sebagai langkah pertama yang positif untuk meredam ketegangan di wilayah maritim yang kaya sumber daya alam di Mediterania timur itu.
“Perawatan Oruc Reis mungkin memerlukan beberapa pekan. Saat perawatan selesai, kami akan melanjutkan operasi kami dengan penuh tekad,” ujar Cavusoglu.
Turki berulang kali menegaskan bahwa wilayah operasional kapal itu berada dalam kedaulatan Ankara. Namun Yunani menganggap kawasan itu adalah wilayahnya. (Baca Juga: Biden Kalahkan Trump dengan Selisih 9%, Pemilih Soroti Covid-19)
Erdogan berulang kali mengatakan Turki siap untuk setiap kemungkinan dan konsekuensi terkait masalah Mediterania Timur. (Baca Infografis: Partai Komunis China : Kami Siap Perang dengan Negara ASEAN dan AS)
"Kami siap untuk setiap kemungkinan dan setiap konsekuensi. Turki memiliki kekuatan politik, ekonomi dan militer untuk merobek peta dan dokumen tidak bermoral yang dipaksakan oleh pihak lain," kata Erdogan dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Xinhua. (Lihat Video: Longsor 18 meter, 5 Kios di Jagakarsa Ambruk)
Lihat Juga: Erdogan Sebut Penangkapan PM Nentanyahu Akan Pulihkan Kepercayaan kepada Sistem Internasional
Informasi itu diungkapkan Menteri Luar Negeri (Menlu) Turki Mevlut Cavusoglu saat menjelaskan isi pembicaraan antara Erdogan dan Merkel.
Kapal Oruc Reis kembali ke perairan dekat provinsi Antalya, Turki , pada Minggu lalu yang menurut Ankara untuk melakukan perawatan rutin.
Yunani menganggap penarikan kapal itu sebagai langkah pertama yang positif untuk meredam ketegangan di wilayah maritim yang kaya sumber daya alam di Mediterania timur itu.
“Perawatan Oruc Reis mungkin memerlukan beberapa pekan. Saat perawatan selesai, kami akan melanjutkan operasi kami dengan penuh tekad,” ujar Cavusoglu.
Turki berulang kali menegaskan bahwa wilayah operasional kapal itu berada dalam kedaulatan Ankara. Namun Yunani menganggap kawasan itu adalah wilayahnya. (Baca Juga: Biden Kalahkan Trump dengan Selisih 9%, Pemilih Soroti Covid-19)
Erdogan berulang kali mengatakan Turki siap untuk setiap kemungkinan dan konsekuensi terkait masalah Mediterania Timur. (Baca Infografis: Partai Komunis China : Kami Siap Perang dengan Negara ASEAN dan AS)
"Kami siap untuk setiap kemungkinan dan setiap konsekuensi. Turki memiliki kekuatan politik, ekonomi dan militer untuk merobek peta dan dokumen tidak bermoral yang dipaksakan oleh pihak lain," kata Erdogan dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Xinhua. (Lihat Video: Longsor 18 meter, 5 Kios di Jagakarsa Ambruk)
Lihat Juga: Erdogan Sebut Penangkapan PM Nentanyahu Akan Pulihkan Kepercayaan kepada Sistem Internasional
(sya)
tulis komentar anda