Kebakaran Mengerikan California Tewaskan 33 Orang, AS Keluarkan 'Bendera Merah'
Senin, 14 September 2020 - 11:17 WIB
"Kami khawatir bahwa barisan depan yang masuk tidak akan memberikan banyak hujan di sini di wilayah Medford dan itu akan membawa peningkatan angin," kata juru bicara Biro Manajemen Pertanahan Kyle Sullivan kepada kantor berita Reuters, Senin (14/9/2020).
Menurut Departemen Kehutanan dan Perlindungan Kebakaran California (Cal Fire), di California, hampir 17.000 petugas pemadam kebakaran sedang memerangi 29 kebakaran hutan besar. Kondisi cuaca yang membaik telah membantu mereka menahan sebagian besar kobaran api.
Lebih dari 4.000 rumah dan bangunan lainnya telah terbakar di negara bagian California selama tiga minggu terakhir. Tiga juta hektare lahan telah juga telah hangus terbakar.
Asap tebal yang telah mewarnai langit California menjadi oranye juga telah membantu petugas pemadam kebakaran menjaga api paling mematikan di negara bagian itu sepanjang tahun ini dengan menghalangi matahari, mengurangi suhu, dan meningkatkan kelembapan. (Baca juga: Kebakaran Ekstrem Landa California, Ratusan Orang Mengungsi )
Asap juga menciptakan kondisi yang lebih dingin di Oregon. Tapi itu juga disalahkan karena menciptakan udara paling kotor dalam setidaknya 35 tahun di beberapa tempat, yang menurut juru bicara kualitas lingkungan negara bagian itu "benar-benar tidak masuk akal".
Pada hari Sabtu, kelima kota yang udaranya paling tercemar di dunia berada di Pantai Barat AS. Data itu dari IQAir, yang menyatakan kabut asap tebal dan abu melapisi atmosfer dari Los Angeles hingga Vancouver di Kanada.
Di Portland, penduduk memasukkan handuk di bawah tiang pintu untuk mencegah asap masuk atau mengenakan masker N95 di rumah mereka sendiri.
Tiga pemimpin Demokrat di California, Oregon dan Washington menyalahkan perubahan iklim atas kondisi buruk negara bagian tersebut.
"Ini menjengkelkan saat ini kami memiliki tantangan kosmik ini bagi komunitas kami, seluruh Pantai Barat Amerika Serikat terbakar, memiliki presiden yang menyangkal bahwa ini bukan hanya kebakaran hutan, ini adalah kebakaran iklim," kata Gubernur Negara Bagian Washington Jay Inslee dalam program "This Week" ABC.
Sementara itu, calon presiden dari Partai Demokrat Joe Biden mengatakan tidak dapat disangkal bahwa keadaan ekstrem ini terkait dengan perubahan iklim.
Menurut Departemen Kehutanan dan Perlindungan Kebakaran California (Cal Fire), di California, hampir 17.000 petugas pemadam kebakaran sedang memerangi 29 kebakaran hutan besar. Kondisi cuaca yang membaik telah membantu mereka menahan sebagian besar kobaran api.
Lebih dari 4.000 rumah dan bangunan lainnya telah terbakar di negara bagian California selama tiga minggu terakhir. Tiga juta hektare lahan telah juga telah hangus terbakar.
Asap tebal yang telah mewarnai langit California menjadi oranye juga telah membantu petugas pemadam kebakaran menjaga api paling mematikan di negara bagian itu sepanjang tahun ini dengan menghalangi matahari, mengurangi suhu, dan meningkatkan kelembapan. (Baca juga: Kebakaran Ekstrem Landa California, Ratusan Orang Mengungsi )
Asap juga menciptakan kondisi yang lebih dingin di Oregon. Tapi itu juga disalahkan karena menciptakan udara paling kotor dalam setidaknya 35 tahun di beberapa tempat, yang menurut juru bicara kualitas lingkungan negara bagian itu "benar-benar tidak masuk akal".
Pada hari Sabtu, kelima kota yang udaranya paling tercemar di dunia berada di Pantai Barat AS. Data itu dari IQAir, yang menyatakan kabut asap tebal dan abu melapisi atmosfer dari Los Angeles hingga Vancouver di Kanada.
Di Portland, penduduk memasukkan handuk di bawah tiang pintu untuk mencegah asap masuk atau mengenakan masker N95 di rumah mereka sendiri.
Tiga pemimpin Demokrat di California, Oregon dan Washington menyalahkan perubahan iklim atas kondisi buruk negara bagian tersebut.
"Ini menjengkelkan saat ini kami memiliki tantangan kosmik ini bagi komunitas kami, seluruh Pantai Barat Amerika Serikat terbakar, memiliki presiden yang menyangkal bahwa ini bukan hanya kebakaran hutan, ini adalah kebakaran iklim," kata Gubernur Negara Bagian Washington Jay Inslee dalam program "This Week" ABC.
Sementara itu, calon presiden dari Partai Demokrat Joe Biden mengatakan tidak dapat disangkal bahwa keadaan ekstrem ini terkait dengan perubahan iklim.
Lihat Juga :
tulis komentar anda