Cegah Covid-19, Korut Perintahkan Tembak-Bunuh Orang yang Masuk dari China

Jum'at, 11 September 2020 - 14:16 WIB
Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un. Foto/REUTERS/KCNA
WASHINGTON - Otoritas Korea Utara (Korut) telah mengeluarkan perintah shoot-to-kill (tembak-untuk-membunuh) terhadap orang-orang yang memasuki negara itu dari China . Perintah ini untuk mencegah virus corona baru ( Covid-19 ) memasuki Korut .

Komandan Pasukan Amerika Serikat (AS) di Korea Selatan yang mendapat informasi tersebut mengungkapkannya dalam sebuah forum virtual hari Kamis. (Baca: Trump Klaim Kim Jong-un Perlihatkan Kepala Paman usai Mengeksekusinya )

Korut, negara miskin—dengan sistem kesehatan rawan kolaps ketika mengatasi wabah virus besar—belum mengonfirmasi satu kasus pun dari penyakit yang telah melanda dunia sejak pertama kali muncul di China, sekutu utamanya.

Pyongyang menutup perbatasannya dengan China pada Januari untuk mencoba mencegah kontaminasi, dan pada Juli, media pemerintah mengatakan telah menaikkan keadaan daruratnya ke tingkat maksimum.

Komandan Pasukan AS-Korea (USFK), Robert Abrams, mengatakan bahwa penutupan perbatasan telah meningkatkan permintaan barang selundupan, yang mendorong pihak berwenang untuk campur tangan. (Baca: Filipina Ampuni Satu Marinir AS demi Akses Vaksin Covid-19 )



"Korea Utara memperkenalkan zona penyangga baru, satu atau dua kilometer di perbatasan China," kata Abrams pada konferensi online yang diselenggarakan oleh Center for Strategic and International Studies (CSIS) di Washington, Kamis, yang dilansir AFP, Jumat (11/9/2020).

"Mereka punya SOF (Pasukan Operasi Khusus) Korea Utara di luar sana....Pasukan serang, mereka punya perintah tembak-untuk-bunuh," ujarnya.

Dia menambahkan bahwa penutupan perbatasan secara efektif "mempercepat efek" sanksi ekonomi yang dijatuhkan Dewan Keamanan PBB pada Korea Utara atas program nuklirnya. Penutupan itu telah menurunkan impor dari China hingga 85 persen.

Negara yang terisolasi itu juga bergulat dengan dampak Topan Maysak, di mana media pemerintah melaporkan lebih dari 2.000 rumah hancur atau pun terendam banjir. (Baca: Ini Senjata Terobosan AS Jika Perang dengan China di Laut China Selatan )
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More