Ketergantungan Banyak Negara ke China Makin Mengkhawatirkan
Sabtu, 05 September 2020 - 06:48 WIB
Mereka melacak seluruh negara anggota G-20 dan OECD dan sebagian besar adalah negara Asia. Berdasarkan laporan tersebut, China memiliki 276 posisi diplomasi secara global atau selisih tiga dibandingkan AS. Washington dan Beijing memiliki jumlah kedubes yang sama, tetapi China memiliki lebih banyak konsulat lebih banyak dibandingkan AS.
Presiden China Xi Jinping memiliki agenda ambisius untuk menjadikan China sebagai negara superpower baik secara ekonomi dan militer di dunia. “Xi memiliki semua kekuatan. Tapi, kita tidak mengetahui bagaimana dia ingin menggunakannya untuk apa,” kata Kerry Brown, direktur Institute China Lau di King's College London, dilansir Channel News Asia. “Jika itu digunakan untuk menangkal tantangan China, itu akan menjadi hal baik. Jika tidak, itu akan menjadi masalah mendalam,” ucapnya. (Lihat videonya: Pekerja Diduga Lalai, Dua Bangunan Ruko Roboh)
Dalam bidang ekonomi, China menabuh genderang perang perdagangan dengan Amerika Serikat. Beijing semakin percaya diri dengan stabilitas politik dan ekonominya. “Di masa depan, Xi akan memimpin China sangat lama. Itu menjadi jaminan kalau hubungan luar negeri akan stabil dan bisa diprediksi,” ujar Wu Xinbo, pakar perpolitikan AS di Universitas Fudan. (Andika H Mustaqim)
Presiden China Xi Jinping memiliki agenda ambisius untuk menjadikan China sebagai negara superpower baik secara ekonomi dan militer di dunia. “Xi memiliki semua kekuatan. Tapi, kita tidak mengetahui bagaimana dia ingin menggunakannya untuk apa,” kata Kerry Brown, direktur Institute China Lau di King's College London, dilansir Channel News Asia. “Jika itu digunakan untuk menangkal tantangan China, itu akan menjadi hal baik. Jika tidak, itu akan menjadi masalah mendalam,” ucapnya. (Lihat videonya: Pekerja Diduga Lalai, Dua Bangunan Ruko Roboh)
Dalam bidang ekonomi, China menabuh genderang perang perdagangan dengan Amerika Serikat. Beijing semakin percaya diri dengan stabilitas politik dan ekonominya. “Di masa depan, Xi akan memimpin China sangat lama. Itu menjadi jaminan kalau hubungan luar negeri akan stabil dan bisa diprediksi,” ujar Wu Xinbo, pakar perpolitikan AS di Universitas Fudan. (Andika H Mustaqim)
(ysw)
tulis komentar anda