Ambisi Global Militer China Dihantui Skandal Korupsi dan Inefisiensi Sistemik

Sabtu, 22 Maret 2025 - 05:30 WIB
“Tantangan bagi negara-negara lain kini adalah mengakui bahwa perluasan militer China bukan hanya tentang Taiwan, keamanan perbatasan, atau hegemoni regional, tetapi juga tentang membangun kekuatan yang mampu membentuk dinamika keamanan global dengan caranya sendiri,” ungkap Mehta.

Tahun-tahun mendatang akan menentukan apakah masyarakat internasional dapat beradaptasi dengan realitas strategis baru ini atau tetap reaktif terhadap perubahan postur militer China.

Tantangan Internal dalam PLA: Korupsi dan Konsolidasi Kekuasaan



Sementara meningkatnya anggaran pertahanan China menandakan ekspansi militer yang agresif, perkembangan internal dalam PLA menggambarkan gambaran yang lebih rumit.

Skandal korupsi besar-besaran baru-baru ini yang mengungkap kelemahan mengakar dalam jajaran senior militer, juga menimbulkan kekhawatiran serius tentang efektivitas pembangunan militer China.

Pemecatan pejabat senior dari Pasukan Roket, unit yang bertanggung jawab atas kemampuan nuklir dan rudal China, menunjukkan bahwa upaya modernisasi militer Xi Jinping tidak hanya tentang perangkat keras dan perluasan, tetapi juga tentang kontrol internal dan disiplin Partai Komunis China (CCP).

Mehta berpendapat bahwa meski kampanye antikorupsi telah berlangsung selama satu dekade, praktik korupsi dan favoritisme politik yang terus berlanjut telah menyebabkan anggapan bahwa masalah-masalah ini terus menjadi insiden sistemik daripada insiden terisolasi.

Korupsi dalam PLA telah menjadi masalah yang sudah berlangsung lama, berakar pada sejarahnya sebagai organisasi yang didorong patronase di bawah ekonomi komando China sebelum reformasi. Gelombang pemecatan baru-baru ini, meski Xi Jinping terus berupaya keras dalam upaya antikorupsi, juga menimbulkan pertanyaan meresahkan tentang akuntabilitas kelembagaan.

Ketidakstabilan internal ini membawa implikasi signifikan bagi kesiapan militer dan ambisi strategis China. 
“Pertama, hal ini menimbulkan pertanyaan tentang kesiapan tempur, khususnya di bidang-bidang strategis utama seperti pencegahan rudal dan operasi angkatan laut,” sebut Mehta.

Jika penipuan pengadaan, salah alokasi sumber daya, dan promosi berbasis loyalitas terus mengganggu PLA, kemampuannya untuk melaksanakan operasi militer yang kompleks berpotensi terganggu. Terlepas dari meningkatnya investasi finansial, korupsi pada akhirnya akan mengikis kekompakan unit, disiplin, dan kepercayaan pada struktur komando.
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More