Pemimpin Tertinggi Ali Khamenei: AS akan Dapat Tamparan Keras jika Serang Iran
Jum'at, 21 Maret 2025 - 16:15 WIB
“Tahun nuklir”, demikian judulnya, lengkap dengan gambar ledakan nuklir besar-besaran.
Nournews, media yang berafiliasi dengan Dewan Keamanan Nasional Tertinggi Iran, mengatakan tidak akan ada “jaminan” Iran tidak akan meninggalkan Perjanjian Non-Proliferasi (NPT) jika Trump dan timnya terus mengancam.
Ahmad Naderi, anggota dewan pimpinan parlemen Iran, mengatakan dalam sesi publik majelis pekan lalu bahwa, "Mungkin sudah saatnya bagi kita untuk memikirkan kembali doktrin nuklir, militer, dan keamanan kita."
Anggota parlemen Teheran tersebut sebelumnya juga mendukung pengujian rudal balistik antarbenua yang mampu membawa hulu ledak nuklir, dengan mengklaim "tidak akan ada keseimbangan di kawasan itu" kecuali Iran memiliki bom atom.
Seruan semacam itu semakin disukai faksi garis keras di Iran, menggemakan sentimen lembaga itu siap membangun bom nuklir jika keberadaannya terancam.
Pekan lalu, Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei, yang keputusan keagamaannya saat ini melarang Iran mencari senjata pemusnah massal, juga berkomentar.
"Jika kita ingin membuat senjata nuklir, Amerika tidak dapat menghentikan kita. Jika kita tidak memiliki senjata nuklir dan tidak mengejarnya, itu karena kita tidak menginginkannya," ujar Khamenei.
Menurut Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA), yang melakukan inspeksi terhadap situs nuklir Iran, Iran telah mengumpulkan cukup bahan fisil untuk beberapa bom tetapi belum berupaya membangunnya.
Nournews, media yang berafiliasi dengan Dewan Keamanan Nasional Tertinggi Iran, mengatakan tidak akan ada “jaminan” Iran tidak akan meninggalkan Perjanjian Non-Proliferasi (NPT) jika Trump dan timnya terus mengancam.
Ahmad Naderi, anggota dewan pimpinan parlemen Iran, mengatakan dalam sesi publik majelis pekan lalu bahwa, "Mungkin sudah saatnya bagi kita untuk memikirkan kembali doktrin nuklir, militer, dan keamanan kita."
Anggota parlemen Teheran tersebut sebelumnya juga mendukung pengujian rudal balistik antarbenua yang mampu membawa hulu ledak nuklir, dengan mengklaim "tidak akan ada keseimbangan di kawasan itu" kecuali Iran memiliki bom atom.
Seruan semacam itu semakin disukai faksi garis keras di Iran, menggemakan sentimen lembaga itu siap membangun bom nuklir jika keberadaannya terancam.
Pekan lalu, Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei, yang keputusan keagamaannya saat ini melarang Iran mencari senjata pemusnah massal, juga berkomentar.
"Jika kita ingin membuat senjata nuklir, Amerika tidak dapat menghentikan kita. Jika kita tidak memiliki senjata nuklir dan tidak mengejarnya, itu karena kita tidak menginginkannya," ujar Khamenei.
Menurut Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA), yang melakukan inspeksi terhadap situs nuklir Iran, Iran telah mengumpulkan cukup bahan fisil untuk beberapa bom tetapi belum berupaya membangunnya.
(sya)
Lihat Juga :
tulis komentar anda