Daftar 15 Kota dengan Biaya Hidup Termahal di Dunia pada 2025, AS Mendominasi
Rabu, 19 Februari 2025 - 08:04 WIB
Dengan Wall Street, Broadway, dan perusahaan periklanan global yang semuanya berada di satu tempat, Big Apple tidak pernah kekurangan kesibukan.
Permintaan yang tinggi dari penduduk dan wisatawan membuat toko, restoran, dan objek wisata beroperasi dengan harga premium. Bahkan barang-barang kebutuhan pokok bisa mahal, terutama di lokasi utama Manhattan.
Dari lampu-lampu terang Times Square hingga suasana yang lebih santai di Brooklyn, NYC beragam sekaligus mahal, menarik para pemimpi dan orang-orang yang berambisi dari setiap sudut planet ini.
Jenewa adalah kota yang tenang di tepi air, tetapi suasana damai itu tidaklah murah. Dengan banyaknya organisasi internasional yang berkantor pusat di sini, tenaga kerja lokalnya meliputi diplomat dan pekerja LSM yang sering mengunjungi pasar kelas atas dan restoran mewah.
Masuknya profesional global membuat permintaan konsumen tetap kuat, dan standar regulasi Swiss menaikkan biaya produksi, yang tercermin dalam harga akhir barang dan jasa.
Dengan latar belakang Danau Jenewa dan puncak Alpen, kota ini terkenal dengan warisan pembuatan jam, kerja sama internasional, dan komunitas multikulturalnya.
Bertengger di tepi Danau Jenewa, Lausanne memadukan pemandangan alam yang indah dengan kehidupan sosial yang serba cepat, sebagian karena universitasnya dan kedekatannya dengan industri-industri besar Eropa. Meskipun demikian, pesona itu memiliki sisi negatif secara finansial.
Seperti daerah-daerah Swiss lainnya, nilai franc yang tinggi, bersama dengan gaji yang tinggi di sektor pemerintah dan swasta, meningkatkan biaya kebutuhan pokok sehari-hari.
Permintaan yang tinggi dari penduduk dan wisatawan membuat toko, restoran, dan objek wisata beroperasi dengan harga premium. Bahkan barang-barang kebutuhan pokok bisa mahal, terutama di lokasi utama Manhattan.
Dari lampu-lampu terang Times Square hingga suasana yang lebih santai di Brooklyn, NYC beragam sekaligus mahal, menarik para pemimpi dan orang-orang yang berambisi dari setiap sudut planet ini.
13. Jenewa, Swiss (Indeks 100,7)
Jenewa adalah kota yang tenang di tepi air, tetapi suasana damai itu tidaklah murah. Dengan banyaknya organisasi internasional yang berkantor pusat di sini, tenaga kerja lokalnya meliputi diplomat dan pekerja LSM yang sering mengunjungi pasar kelas atas dan restoran mewah.
Masuknya profesional global membuat permintaan konsumen tetap kuat, dan standar regulasi Swiss menaikkan biaya produksi, yang tercermin dalam harga akhir barang dan jasa.
Dengan latar belakang Danau Jenewa dan puncak Alpen, kota ini terkenal dengan warisan pembuatan jam, kerja sama internasional, dan komunitas multikulturalnya.
14. Lausanne, Swiss (Indeks 100,9)
Bertengger di tepi Danau Jenewa, Lausanne memadukan pemandangan alam yang indah dengan kehidupan sosial yang serba cepat, sebagian karena universitasnya dan kedekatannya dengan industri-industri besar Eropa. Meskipun demikian, pesona itu memiliki sisi negatif secara finansial.
Seperti daerah-daerah Swiss lainnya, nilai franc yang tinggi, bersama dengan gaji yang tinggi di sektor pemerintah dan swasta, meningkatkan biaya kebutuhan pokok sehari-hari.
Lihat Juga :
tulis komentar anda