Israel dan Hamas Sepakat Gencatan Senjata di Gaza, Ini Rincian Detailnya
Kamis, 16 Januari 2025 - 07:00 WIB
GAZA - Israel dan Hamas sepakat gencatan senjata di Jalur Gaza selama enam minggu. Kesepakatan tersebut diumumkan trio negosiator Amerika Serikat (AS), Mesir, dan Qatar, Rabu malam.
Secara umum, kesepakatan gencatan senjata untuk mengakhiri pertempuran di Jalur Gaza tersebut mencakup pembebasan sandera dengan imbalan penarikan pasukan Israel secara bertahap dari daerah kantong Palestina tersebut.
Mengutip laporan dari Al Arabiya, Kamis (16/1/2025), kesepakatan mulai berlaku pada Minggu, 19 Januari 2025. Rincian perjanjian itu, yang dipublikasikan oleh Presiden Joe Biden dalam pidatonya pada Rabu, sangat mencerminkan kesepakatan yang diusulkannya tahun lalu.
Rincian Detail Kesepakatan Gencatan Senjata Israel-Hamas
Israel akan membebaskan 30 tahanan Palestina sebagai ganti setiap sandera Israel, dan 50 tahanan Palestina lainnya sebagai ganti setiap tentara wanita Israel yang ditawan di Gaza.
Sandera wanita dan mereka yang berusia di bawah 19 tahun akan dibebaskan terlebih dahulu. Ini akan menjadi pembebasan 33 warga Israel dalam 42 hari pertama kesepakatan.
Menurut sumber Al Arabiya, jumlah total warga Palestina yang ditahan Israel bisa mencapai 1.650 orang.
Warga yang mengungsi dari Gaza utara bisa kembali mulai 22 Januari.
Israel akan secara bertahap menarik pasukannya dari Netzarim dan Koridor Philadelphi.
Sumber mengatakan kepada Al Arabiya bahwa Israel menginginkan peran pengawasan di Philadelphi, yang ditolak dalam kesepakatan gencatan senjata terakhir bersamaan dengan permintaan Israel untuk perwakilan tetap di Perlintasan Rafah.
Kantor Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu sebelumnya mengatakan bahwa Hamas telah mengajukan permintaan menit-menit terakhir untuk mengubah penempatan pasukan Israel di koridor yang membentang di sepanjang perbatasan Mesir-Gaza.
"Karena desakan kuat Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, Hamas membatalkan permintaan menit-menit terakhirnya untuk mengubah penempatan pasukan [militer Israel] di Koridor Philadelphi," kata kantor Netanyahu.
Negosiasi untuk tahap dua perjanjian akan dimulai pada hari ke-16 gencatan senjata.
Tahap ini akan mencakup pembebasan semua sandera yang tersisa dan penarikan penuh Israel dari Jalur Gaza.
Sebanyak 600 truk bantuan kemanusiaan akan memasuki Gaza setiap hari selama enam minggu gencatan senjata.
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengatakan sangat penting bahwa gencatan senjata menghilangkan hambatan pengiriman bantuan saat dia menyambut baik kesepakatan tersebut.
Sumber Al Arabiya mengatakan penyeberangan Rafah diharapkan akan dibuka mulai 16 Januari.
Secara umum, kesepakatan gencatan senjata untuk mengakhiri pertempuran di Jalur Gaza tersebut mencakup pembebasan sandera dengan imbalan penarikan pasukan Israel secara bertahap dari daerah kantong Palestina tersebut.
Mengutip laporan dari Al Arabiya, Kamis (16/1/2025), kesepakatan mulai berlaku pada Minggu, 19 Januari 2025. Rincian perjanjian itu, yang dipublikasikan oleh Presiden Joe Biden dalam pidatonya pada Rabu, sangat mencerminkan kesepakatan yang diusulkannya tahun lalu.
Baca Juga
Rincian Detail Kesepakatan Gencatan Senjata Israel-Hamas
1. Pertukaran Tahanan Palestina dan Sandera Israel
Israel akan membebaskan 30 tahanan Palestina sebagai ganti setiap sandera Israel, dan 50 tahanan Palestina lainnya sebagai ganti setiap tentara wanita Israel yang ditawan di Gaza.
Sandera wanita dan mereka yang berusia di bawah 19 tahun akan dibebaskan terlebih dahulu. Ini akan menjadi pembebasan 33 warga Israel dalam 42 hari pertama kesepakatan.
Menurut sumber Al Arabiya, jumlah total warga Palestina yang ditahan Israel bisa mencapai 1.650 orang.
Warga yang mengungsi dari Gaza utara bisa kembali mulai 22 Januari.
2. Penarikan Tentara Israel dari Koridor Philadelphi
Israel akan secara bertahap menarik pasukannya dari Netzarim dan Koridor Philadelphi.
Sumber mengatakan kepada Al Arabiya bahwa Israel menginginkan peran pengawasan di Philadelphi, yang ditolak dalam kesepakatan gencatan senjata terakhir bersamaan dengan permintaan Israel untuk perwakilan tetap di Perlintasan Rafah.
Kantor Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu sebelumnya mengatakan bahwa Hamas telah mengajukan permintaan menit-menit terakhir untuk mengubah penempatan pasukan Israel di koridor yang membentang di sepanjang perbatasan Mesir-Gaza.
"Karena desakan kuat Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, Hamas membatalkan permintaan menit-menit terakhirnya untuk mengubah penempatan pasukan [militer Israel] di Koridor Philadelphi," kata kantor Netanyahu.
3. Negosiasi Tahap Dua Perjanjian
Negosiasi untuk tahap dua perjanjian akan dimulai pada hari ke-16 gencatan senjata.
Tahap ini akan mencakup pembebasan semua sandera yang tersisa dan penarikan penuh Israel dari Jalur Gaza.
4. Bantuan untuk Gaza
Sebanyak 600 truk bantuan kemanusiaan akan memasuki Gaza setiap hari selama enam minggu gencatan senjata.
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengatakan sangat penting bahwa gencatan senjata menghilangkan hambatan pengiriman bantuan saat dia menyambut baik kesepakatan tersebut.
Sumber Al Arabiya mengatakan penyeberangan Rafah diharapkan akan dibuka mulai 16 Januari.
(mas)
Lihat Juga :
tulis komentar anda