Mengapa Kolonialisme Sampah Jadi Bumerang? Thailand Sudah Melawan!
Selasa, 14 Januari 2025 - 15:15 WIB
Sebelumnya, China merupakan pasar terbesar untuk sampah rumah tangga dan telah mengambil hampir setengah dari sampah plastik dunia sejak 1992 hingga memberlakukan larangan pada 2018. Ini menjadi momen penting bagi perdagangan.
Pada tahun yang sama, 2018, sampah plastik yang dikirim ke Thailand melonjak hingga lebih dari 500.000 ton – peningkatan sepuluh kali lipat dari jumlah rata-rata sebelum 2015, menurut statistik dari departemen bea cukai Thailand.
Sementara itu, setelah larangan China, Inggris mulai mengekspor lebih banyak sampah plastik ke Turki daripada negara lain mana pun, dengan jumlah yang meningkat dari 12.000 ton pada 2016 menjadi 209.642 ton pada 2020. Ini mencakup sekitar 30 persen dari ekspor sampah plastik Inggris.
Pada Mei 2021, Turki mengumumkan larangan impor sampah plastik polimer etilen, yang biasa digunakan dalam kemasan makanan dan wadah seperti botol. Kebijakan ini dicabut beberapa hari setelah diberlakukan menyusul tekanan dari industri plastik lokal, yang mengandalkan impor limbah sebagai bahan baku.
Pada tahun yang sama, 2018, sampah plastik yang dikirim ke Thailand melonjak hingga lebih dari 500.000 ton – peningkatan sepuluh kali lipat dari jumlah rata-rata sebelum 2015, menurut statistik dari departemen bea cukai Thailand.
Sementara itu, setelah larangan China, Inggris mulai mengekspor lebih banyak sampah plastik ke Turki daripada negara lain mana pun, dengan jumlah yang meningkat dari 12.000 ton pada 2016 menjadi 209.642 ton pada 2020. Ini mencakup sekitar 30 persen dari ekspor sampah plastik Inggris.
Pada Mei 2021, Turki mengumumkan larangan impor sampah plastik polimer etilen, yang biasa digunakan dalam kemasan makanan dan wadah seperti botol. Kebijakan ini dicabut beberapa hari setelah diberlakukan menyusul tekanan dari industri plastik lokal, yang mengandalkan impor limbah sebagai bahan baku.
(ahm)
Lihat Juga :
tulis komentar anda