Ibu Kota Israel yang Dulu
Kamis, 09 Januari 2025 - 03:30 WIB
GAZA - Dunia internasional menganggap bahwa Tel Aviv adalah ibu kota Israel . Faktanya, Tel Aviv menjadi pusat pemerintahan dan bisnis bagi warga Zionis.
Melansir Britannica, Tel Aviv didirikan pada tahun 1909 sebagai daerah pinggiran taman Yahudi di pelabuhan Mediterania kuno Jaffa (sekarang Yafo), yang bergabung dengannya pada tahun 1950. Pada awal abad ke-21, kota modern Tel Aviv telah berkembang menjadi pusat ekonomi dan budaya utama.
Tel Aviv merupakan kantor pusat bagi sejumlah kementerian pemerintah, termasuk Kementerian Pertahanan, serta organisasi publik lainnya, seperti Histadrut (Federasi Umum Buruh). Sebagian besar kedutaan asing di Israel juga berlokasi di kota tersebut. Selain itu, sebagian besar perusahaan besar Israel berkantor pusat di Tel Aviv.
Namun demikian, sebelum Tel Aviv, Israel memiliki ibu kota yang lebih populer. Yakni Yerusalem. Hingga kini, Zionis selalu menginginkan Yerusalem sebagai ibu kota Israel. Tapi, dunia internasional menentangnya.
Melansir The Atlanta Journal of Constitution, pada tanggal 23 Januari 1950, badan legislatif Israel mendeklarasikan Yerusalem sebagai ibu kota Negara Israel.
Pergerakan ini terjadi satu setengah tahun setelah Negara Israel didirikan. Negara ini diciptakan sebagai "rumah bagi orang-orang Yahudi" di Palestina, menurut Deklarasi Balfour yang dibuat oleh Inggris selama Perang Dunia I. Deklarasi tersebut juga menjamin hak-hak sipil dan agama bagi penduduk non-Yahudi.
Sejarah Yerusalem terkait erat dengan Israel secara keseluruhan. Sejarah Yerusalem berawal dari zaman kuno, ketika kota ini menjadi ibu kota bagi orang-orang Yahudi pada zaman Alkitab.
Yerusalem telah menjadi tempat berbagai kekuatan agama dan politik sejak awal mulanya, tetapi tetap menjadi ibu kota hanya di bawah kekuasaan Yahudi, menurut Kementerian Luar Negeri Israel.
Melansir Britannica, Tel Aviv didirikan pada tahun 1909 sebagai daerah pinggiran taman Yahudi di pelabuhan Mediterania kuno Jaffa (sekarang Yafo), yang bergabung dengannya pada tahun 1950. Pada awal abad ke-21, kota modern Tel Aviv telah berkembang menjadi pusat ekonomi dan budaya utama.
Tel Aviv merupakan kantor pusat bagi sejumlah kementerian pemerintah, termasuk Kementerian Pertahanan, serta organisasi publik lainnya, seperti Histadrut (Federasi Umum Buruh). Sebagian besar kedutaan asing di Israel juga berlokasi di kota tersebut. Selain itu, sebagian besar perusahaan besar Israel berkantor pusat di Tel Aviv.
Namun demikian, sebelum Tel Aviv, Israel memiliki ibu kota yang lebih populer. Yakni Yerusalem. Hingga kini, Zionis selalu menginginkan Yerusalem sebagai ibu kota Israel. Tapi, dunia internasional menentangnya.
Ibu Kota Israel yang Dulu
1. Yerusalem Dulu Pernah Jadi Ibu Kota Administratif
Dari tahun 1923 hingga 1948, Yerusalem menjadi ibu kota administratif Mandat Palestina. Dari tahun 1949 hingga 1967, Yerusalem Barat menjadi ibu kota Israel, tetapi tidak diakui secara internasional karena Resolusi Majelis Umum PBB 194 menetapkan Yerusalem sebagai kota internasional.Melansir The Atlanta Journal of Constitution, pada tanggal 23 Januari 1950, badan legislatif Israel mendeklarasikan Yerusalem sebagai ibu kota Negara Israel.
Pergerakan ini terjadi satu setengah tahun setelah Negara Israel didirikan. Negara ini diciptakan sebagai "rumah bagi orang-orang Yahudi" di Palestina, menurut Deklarasi Balfour yang dibuat oleh Inggris selama Perang Dunia I. Deklarasi tersebut juga menjamin hak-hak sipil dan agama bagi penduduk non-Yahudi.
Sejarah Yerusalem terkait erat dengan Israel secara keseluruhan. Sejarah Yerusalem berawal dari zaman kuno, ketika kota ini menjadi ibu kota bagi orang-orang Yahudi pada zaman Alkitab.
Yerusalem telah menjadi tempat berbagai kekuatan agama dan politik sejak awal mulanya, tetapi tetap menjadi ibu kota hanya di bawah kekuasaan Yahudi, menurut Kementerian Luar Negeri Israel.
Lihat Juga :
tulis komentar anda