Bashar Al Assad Tumbang, Khamenei Usung 5 Strategi Pimpin Poros Perlawanan

Minggu, 22 Desember 2024 - 01:10 WIB
"Kerusakan paling penting bagi kepentingan keamanan Iran adalah pemutusan hubungan darat dengan Lebanon. Poros Teheran-Baghdad-Damaskus-Beirut memudahkan Iran untuk memiliki akses ke Hizbullah," katanya kepada Al Jazeera.

"Runtuhnya pemerintahan Assad secara signifikan menantang prospek pembangunan kembali dan perlengkapan ulang jaringan perlawanan, terutama Hizbullah," kata Dareini, menambahkan bahwa Israel sekarang akan semakin berani untuk menyerang kelompok Lebanon meskipun gencatan senjata yang goyah sejauh ini di tengah berbagai pelanggaran.

Israel juga memanfaatkan kejatuhan al-Assad untuk maju jauh ke dalam wilayah Suriah, menduduki wilayah yang luas di wilayah selatannya sambil melancarkan ratusan serangan udara di seluruh negeri.

Dalam pidato kedua pada hari Selasa, Khamenei menekankan bahwa “rezim Zionis yakin bahwa mereka sedang mempersiapkan diri melalui Suriah untuk mengepung pasukan Hizbullah dan mengusir mereka, tetapi yang akan diusir adalah Israel”.

Sementara Iran mengatakan ingin mempertahankan hubungan dengan Suriah dan bahwa jarak kelompok pemerintahan baru dari Israel akan menjadi faktor penentu utama, Ahmed al-Sharaa, panglima tertinggi pemerintahan baru, mengatakan Suriah lelah dengan perang dan tidak ingin menjadikan Israel musuh.

Hossein Salami, panglima tertinggi Korps Garda Revolusi Islam (IRGC), mengatakan minggu ini bahwa "tidak tertahankan" bahwa tentara Israel sekarang hanya berjarak beberapa kilometer dari Damaskus, tetapi menambahkan "mereka akan dikubur di Suriah" di masa mendatang.



3. Memaksimalkan Peran Houthi

Melansir Al Jazeera, Israel yang berani telah menyerang Houthi Yaman lagi, melancarkan serangan pada Rabu malam terhadap infrastruktur Yaman untuk ketiga kalinya sejak Juli, menewaskan sembilan orang dan menghantam fasilitas minyak, kapal-kapal di pelabuhan utama, dan pembangkit listrik.

Media Israel juga melaporkan bahwa militer dan dinas intelijen Israel mungkin sedang menjalankan kebijakan mereka yang sudah berlangsung puluhan tahun untuk membunuh para pemimpin di Yaman untuk mengacaukan kelompok tersebut.

Mereka telah mengarahkan perhatian mereka pada pemimpin Houthi Abdel-Malik al-Houthi, bersama dengan pejabat tinggi militer Yaman dan seorang komandan senior Iran yang mengoordinasikan upaya Pasukan Quds IRGC di negara tersebut, menurut surat kabar Israel Hayom.
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More