Rusia Protes Rencana Kolonisasi Ulang Gaza oleh Israel
Jum'at, 20 Desember 2024 - 05:01 WIB
NEW YORK - Perwakilan tetap Rusia untuk PBB, Vassily Nebenzia, membunyikan alarm atas pejabat Israel yang melontarkan gagasan mengganti warga Palestina dengan pemukim Yahudi di Gaza.
Diplomat Rusia itu juga menuduh Amerika Serikat (AS) melindungi Israel melalui vetonya di Dewan Keamanan PBB.
Israel telah menduduki Tepi Barat sejak 1967 yang menentang keputusan badan internasional tersebut.
Rezim penjajah Israel melancarkan operasi militer besar-besaran di Gaza sebagai bagian dari perang genosida yang membunuh warga sipil Palestina.
Pengeboman udara besar-besaran dan serangan darat oleh Pasukan Israel (IDF) telah menewaskan lebih dari 45.000 warga Palestina di daerah kantong berpenduduk padat itu, menurut pejabat kesehatan setempat yang dikendalikan Hamas.
Berbicara di sesi Dewan Keamanan PBB pada hari Rabu, Nebenzia menyatakan, "Israel terus melanjutkan rencana mereka untuk membangun permukiman (ilegal) baru di Tepi Barat," serta menghancurkan rumah-rumah Palestina dengan dalih yang dibuat-buat.
Hal ini, menurut utusan Rusia, menghalangi peluang penyelesaian yang dinegosiasikan untuk konflik yang telah berlangsung selama puluhan tahun.
Dia juga mencatat beberapa contoh pelecehan dan kekerasan oleh pemukim Yahudi terhadap warga Palestina, sementara otoritas Israel diduga menutup mata.
"Dengan latar belakang ini, pernyataan pejabat Israel tentang perubahan demografi Gaza secara paksa dengan tujuan untuk 'menjajah kembali' daerah kantong itu menimbulkan kekhawatiran khusus," tegas Nebenzia.
Diplomat Rusia itu juga menuduh Amerika Serikat (AS) melindungi Israel melalui vetonya di Dewan Keamanan PBB.
Israel telah menduduki Tepi Barat sejak 1967 yang menentang keputusan badan internasional tersebut.
Rezim penjajah Israel melancarkan operasi militer besar-besaran di Gaza sebagai bagian dari perang genosida yang membunuh warga sipil Palestina.
Pengeboman udara besar-besaran dan serangan darat oleh Pasukan Israel (IDF) telah menewaskan lebih dari 45.000 warga Palestina di daerah kantong berpenduduk padat itu, menurut pejabat kesehatan setempat yang dikendalikan Hamas.
Berbicara di sesi Dewan Keamanan PBB pada hari Rabu, Nebenzia menyatakan, "Israel terus melanjutkan rencana mereka untuk membangun permukiman (ilegal) baru di Tepi Barat," serta menghancurkan rumah-rumah Palestina dengan dalih yang dibuat-buat.
Hal ini, menurut utusan Rusia, menghalangi peluang penyelesaian yang dinegosiasikan untuk konflik yang telah berlangsung selama puluhan tahun.
Dia juga mencatat beberapa contoh pelecehan dan kekerasan oleh pemukim Yahudi terhadap warga Palestina, sementara otoritas Israel diduga menutup mata.
"Dengan latar belakang ini, pernyataan pejabat Israel tentang perubahan demografi Gaza secara paksa dengan tujuan untuk 'menjajah kembali' daerah kantong itu menimbulkan kekhawatiran khusus," tegas Nebenzia.
Lihat Juga :
tulis komentar anda