Jam-jam Terakhir Kekuasaan Assad: Penipuan, Keputusasaan, dan Pelarian
Senin, 16 Desember 2024 - 04:40 WIB
6. Assad Menyakinkan Komandannya bahwa Bantuan Rusia Segera Datang, tapi Bohong
Hadi al-Bahra, kepala oposisi utama Suriah di luar negeri, mengatakan bahwa Assad tidak menyampaikan realitas situasi kepada para pembantunya di dalam negeri, mengutip sumber dalam lingkaran dekat Assad dan seorang pejabat regional."Dia memberi tahu komandan dan rekannya setelah perjalanannya ke Moskow bahwa dukungan militer akan datang," Bahra menambahkan. "Dia berbohong kepada mereka. Pesan yang diterimanya dari Moskow bersifat negatif."
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan kepada wartawan pada hari Rabu bahwa Rusia telah menghabiskan banyak upaya dalam membantu menstabilkan Suriah di masa lalu tetapi prioritasnya sekarang adalah konflik di Ukraina.
7. Assad Tak Meminta Iran Mengerahkan Pasukannya ke Suriah
Empat hari setelah perjalanan itu, pada tanggal 2 Desember, Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araqchi bertemu dengan Assad di Damaskus. Pada saat itu, para pemberontak dari kelompok Islam Hayat Tahrir al-Sham (HTS) telah menguasai kota terbesar kedua di Suriah, Aleppo, dan bergerak ke selatan saat pasukan pemerintah runtuh.Assad tampak tertekan selama pertemuan itu dan mengakui bahwa pasukannya terlalu lemah untuk melakukan perlawanan yang efektif, kata seorang diplomat senior Iran kepada Reuters.
Namun, Assad tidak pernah meminta Teheran untuk mengerahkan pasukan di Suriah, menurut dua pejabat senior Iran yang mengatakan bahwa ia memahami bahwa Israel dapat menggunakan intervensi semacam itu sebagai alasan untuk menargetkan pasukan Iran di Suriah atau bahkan Iran sendiri.
Kremlin dan Kementerian Luar Negeri Rusia menolak berkomentar mengenai artikel ini, sementara Kementerian Luar Negeri Iran tidak dapat dihubungi untuk saat ini.
8. Awalnya Mencari Perlindungan di Uni Emirat Arab, tapi Ditolak
Setelah kehabisan pilihan, Assad akhirnya menerima keniscayaan kehancurannya dan memutuskan untuk meninggalkan negara itu, mengakhiri pemerintahan dinasti keluarganya, yang dimulai sejak tahun 1971.Tiga anggota lingkaran dalam Assad mengatakan bahwa ia awalnya ingin mencari perlindungan di Uni Emirat Arab, karena pemberontak merebut Aleppo dan Homs dan bergerak maju menuju Damaskus.
Mereka mengatakan bahwa ia ditolak oleh Emirat, yang takut akan reaksi internasional karena menyembunyikan seorang tokoh yang dikenai sanksi AS dan Eropa karena diduga menggunakan senjata kimia dalam tindakan keras terhadap pemberontak, tuduhan yang telah dibantah Assad sebagai rekayasa.
Pemerintah UEA tidak segera menanggapi permintaan komentar.
Lihat Juga :
tulis komentar anda