Bos dan Karyawan Bank Jepang Teken Janji Bunuh Diri Jika Mereka Mencuri
Kamis, 12 Desember 2024 - 09:03 WIB
TOKYO - Para eksekutif puncak dan karyawan sebuah bank di Jepang telah meneken janji bunuh diri jika mereka terlibat dalam pencurian uang dari perusahaan tersebut.
Para bos Bank Shikoku telah mengambil "sumpah darah" untuk tidak melakukan pelanggaran keuangan dan bunuh diri jika mereka diketahui telah menggelapkan atau menyalahgunakan dana dengan cara apa pun.
Setelah akun X yang terkenal mengunggah tangkapan layar dari situs web bank tersebut di media sosial, janji aneh tersebut membingungkan warga pengguna internet.
Postingan di X tersebut kemudian membandingkan tata kelola perusahaan di bank-bank Jepang dan Amerika Serikat, di mana setiap penyimpangan keuangan mungkin tidak mengakibatkan hukuman yang efektif bagi seorang karyawan.
Janji yang ditandatangani oleh para eksekutif Bank Shikoku berbunyi: "Siapa pun yang bekerja di bank ini yang telah mencuri uang atau menyebabkan orang lain mencuri dari bank akan membayarnya dengan harta miliknya sendiri dan kemudian bunuh diri."
Menurut situs web bank tersebut, 23 karyawan telah menandatangani janji tersebut.
"Janji ini merupakan bagian dari dokumen yang ditandatangani dan dicap dengan darah oleh semua 23 karyawan, termasuk Presiden Miura, dari Bank Nasional Ketiga Puluh Tujuh, pendahulu Bank Shikoku, untuk memastikan penanganan uang kertas yang tepat," bunyi pernyataan yang tercantum di halaman situs web perusahaan, seperti dikutip dari Business Standard.
Menurut situs web tersebut, para terdakwa akan membayar kembali pelanggan yang terdampak dan kemudian melakukan "seppuku" jika ditemukan adanya kelainan dalam transaksi keuangan.
Berasal dari Jepang, hara-kiri, nama lain untuk seppuku, adalah jenis ritual bunuh diri. Secara historis, samurai melakukannya sebagai cara untuk menjunjung tinggi kehormatan mereka.
Para bos Bank Shikoku telah mengambil "sumpah darah" untuk tidak melakukan pelanggaran keuangan dan bunuh diri jika mereka diketahui telah menggelapkan atau menyalahgunakan dana dengan cara apa pun.
Setelah akun X yang terkenal mengunggah tangkapan layar dari situs web bank tersebut di media sosial, janji aneh tersebut membingungkan warga pengguna internet.
Baca Juga
Postingan di X tersebut kemudian membandingkan tata kelola perusahaan di bank-bank Jepang dan Amerika Serikat, di mana setiap penyimpangan keuangan mungkin tidak mengakibatkan hukuman yang efektif bagi seorang karyawan.
Janji yang ditandatangani oleh para eksekutif Bank Shikoku berbunyi: "Siapa pun yang bekerja di bank ini yang telah mencuri uang atau menyebabkan orang lain mencuri dari bank akan membayarnya dengan harta miliknya sendiri dan kemudian bunuh diri."
Menurut situs web bank tersebut, 23 karyawan telah menandatangani janji tersebut.
"Janji ini merupakan bagian dari dokumen yang ditandatangani dan dicap dengan darah oleh semua 23 karyawan, termasuk Presiden Miura, dari Bank Nasional Ketiga Puluh Tujuh, pendahulu Bank Shikoku, untuk memastikan penanganan uang kertas yang tepat," bunyi pernyataan yang tercantum di halaman situs web perusahaan, seperti dikutip dari Business Standard.
Menurut situs web tersebut, para terdakwa akan membayar kembali pelanggan yang terdampak dan kemudian melakukan "seppuku" jika ditemukan adanya kelainan dalam transaksi keuangan.
Berasal dari Jepang, hara-kiri, nama lain untuk seppuku, adalah jenis ritual bunuh diri. Secara historis, samurai melakukannya sebagai cara untuk menjunjung tinggi kehormatan mereka.
(mas)
Lihat Juga :
tulis komentar anda