Cegah Virus Corona, Nigeria Perpanjang Lockdown 14 Hari Lagi
Rabu, 15 April 2020 - 01:05 WIB
LAGOS - Nigeria akan memperpanjang lockdown di Lagos, Abuja dan Ogun selama 14 hari lagi untuk memerangi wabah virus corona.
Kebijakan itu diungkapkan Presiden Nigeria Muhammadu Buhari saat pidato untuk seluruh rakyat. Dia mengakui warga miskin akan terkena dampak terberat akibat lockdown.
Lockdown 14 hari sebelumnya di tiga wilayah dimulai pada 30 Maret. Buhari menjelaskan perpanjangan lockdown sangat penting karena peningkatan kasus positif corona di sejumlah negara bagian.
“Ini masalah hidup dan mati. Pencabutan lockdown yang terlalu cepat tak bisa dibayangkan,” papar Buhari.
Saat ini ada 323 kasus yang terkonfirmasi di Nigeria, hampir tiga perempat ada di Lagos dan wilayah ibu kota Abuja, dan 10 orang meninggal akibat virus itu.
Nigeria dengan 200 juta jiwa penduduk itu merupakan negara paling padat populasinya di Afrika. Sekitar 20 juta warga tinggal di kota besar Lagos.
Para pakar kesehatan memperingatkan dampak penyebaran virus itu karena negara itu tidak siap dan sistem layanan kesehatan akan segera kewalahan.
Namun dampak ekonomi bagi jutaan warga Nigeria yang mengandalkan pendapatan harian, terutama di Lagos, sangat berat.
Lockdown hanya mengizinkan keluar ruangan untuk para pekerja penting, termasuk mereka yang menjual makanan, air, dan obat-obatan. Namun jutaan pekerja lainnya tak memiliki uang untuk membeli makanan dan kebutuhan pokok akibat lockdown menghalangi mereka bekerja.
Sejumlah rekaman video di media sosial menunjukkan perampokan bersenjata, kebakaran dan kerusuhan di beberapa wilayah Lagos.
Kepolisian akan mengerahkan pasukan tambahan ke Lagos dan Ogun untuk mengatasi kerusuhan dan kejahatan terkait kebijakan lockdown.
Kebijakan itu diungkapkan Presiden Nigeria Muhammadu Buhari saat pidato untuk seluruh rakyat. Dia mengakui warga miskin akan terkena dampak terberat akibat lockdown.
Lockdown 14 hari sebelumnya di tiga wilayah dimulai pada 30 Maret. Buhari menjelaskan perpanjangan lockdown sangat penting karena peningkatan kasus positif corona di sejumlah negara bagian.
“Ini masalah hidup dan mati. Pencabutan lockdown yang terlalu cepat tak bisa dibayangkan,” papar Buhari.
Saat ini ada 323 kasus yang terkonfirmasi di Nigeria, hampir tiga perempat ada di Lagos dan wilayah ibu kota Abuja, dan 10 orang meninggal akibat virus itu.
Nigeria dengan 200 juta jiwa penduduk itu merupakan negara paling padat populasinya di Afrika. Sekitar 20 juta warga tinggal di kota besar Lagos.
Para pakar kesehatan memperingatkan dampak penyebaran virus itu karena negara itu tidak siap dan sistem layanan kesehatan akan segera kewalahan.
Namun dampak ekonomi bagi jutaan warga Nigeria yang mengandalkan pendapatan harian, terutama di Lagos, sangat berat.
Lockdown hanya mengizinkan keluar ruangan untuk para pekerja penting, termasuk mereka yang menjual makanan, air, dan obat-obatan. Namun jutaan pekerja lainnya tak memiliki uang untuk membeli makanan dan kebutuhan pokok akibat lockdown menghalangi mereka bekerja.
Sejumlah rekaman video di media sosial menunjukkan perampokan bersenjata, kebakaran dan kerusuhan di beberapa wilayah Lagos.
Kepolisian akan mengerahkan pasukan tambahan ke Lagos dan Ogun untuk mengatasi kerusuhan dan kejahatan terkait kebijakan lockdown.
(sya)
tulis komentar anda