Komandan AS: Rusia Barter Jet Tempur dengan Tentara Korea Utara
Selasa, 10 Desember 2024 - 08:43 WIB
WASHINGTON - Seorang komandan militer Amerika Serikat (AS) mengeklaim Rusia sedang memasok jet tempur ke Korea Utara (Korut). Sebagai imbalannya, Pyongyang mengirim ribuan tentara untuk mendukung Moskow dalam perangnya melawan Ukraina.
Laksamana Samuel Paparo, komandan Komando Indo-Pasifik, mengatakan kepada wartawan bahwa rezim Kim-Jong-un yang berkuasa di Korea Utara akan menerima pesawat MiG-29 dan Su-27 Rusia.
Kedua jenis jet itu merupakan pesawat tempur era Soviet yang diperkenalkan empat dekade lalu.
Klaim Laksamana Paparo itu menyusul laporan, yang dikonfirmasi oleh Pentagon, bahwa ribuan tentara Korea Utara telah dikerahkan ke wilayah garis depan Rusia di Kursk, tempat pasukan Ukraina telah melancarkan serangan balasan sejak Agustus lalu.
Paparo, seperti dikutip Newsweek, Selasa (10/12/2024), mengatakan bahwa sementara para prajurit ini berada di zona pertempuran, mereka belum terlibat dalam pertempuran—pernyataan yang bertentangan dengan komentar terbaru dari Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.
Paparo mengatakan bahwa meskipun MiG-29 dan Su-27 bukanlah platform modern, mereka tetap menjadi aset tangguh yang mampu memperkuat kekuatan udara Korea Utara. Armada pesawat tempur Pyongyang dibeli dari Uni Soviet dan kemudian dari China.
Saingan berat negara komunis itu, Korea Selatan, mengoperasikan versi terbaru dari pesawat tempur F-15 dan F-16 buatan AS, pesawat tempur siluman F-35, dan pesawat tempur lain seperti KAI T-50.
AS dan sekutunya telah memperingatkan bahwa hubungan militer Rusia-Korea Utara yang meluas ini dapat mengakibatkan transfer teknologi canggih yang berbahaya untuk membantu program rudal balistik dan senjata nuklir Pyongyang.
Laksamana Samuel Paparo, komandan Komando Indo-Pasifik, mengatakan kepada wartawan bahwa rezim Kim-Jong-un yang berkuasa di Korea Utara akan menerima pesawat MiG-29 dan Su-27 Rusia.
Kedua jenis jet itu merupakan pesawat tempur era Soviet yang diperkenalkan empat dekade lalu.
Klaim Laksamana Paparo itu menyusul laporan, yang dikonfirmasi oleh Pentagon, bahwa ribuan tentara Korea Utara telah dikerahkan ke wilayah garis depan Rusia di Kursk, tempat pasukan Ukraina telah melancarkan serangan balasan sejak Agustus lalu.
Paparo, seperti dikutip Newsweek, Selasa (10/12/2024), mengatakan bahwa sementara para prajurit ini berada di zona pertempuran, mereka belum terlibat dalam pertempuran—pernyataan yang bertentangan dengan komentar terbaru dari Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.
Paparo mengatakan bahwa meskipun MiG-29 dan Su-27 bukanlah platform modern, mereka tetap menjadi aset tangguh yang mampu memperkuat kekuatan udara Korea Utara. Armada pesawat tempur Pyongyang dibeli dari Uni Soviet dan kemudian dari China.
Saingan berat negara komunis itu, Korea Selatan, mengoperasikan versi terbaru dari pesawat tempur F-15 dan F-16 buatan AS, pesawat tempur siluman F-35, dan pesawat tempur lain seperti KAI T-50.
AS dan sekutunya telah memperingatkan bahwa hubungan militer Rusia-Korea Utara yang meluas ini dapat mengakibatkan transfer teknologi canggih yang berbahaya untuk membantu program rudal balistik dan senjata nuklir Pyongyang.
Lihat Juga :
tulis komentar anda