Masjid Kuno Diklaim Sebagai Kuil, Muslim dan Aparat Bentrok di India
Kamis, 28 November 2024 - 02:02 WIB
Petisi tersebut mengatakan bahwa "kitab suci Hindu menegaskan bahwa pada zaman dahulu muncul sebuah 'Vigrah' unik yang terdiri dari Dewa Wisnu dan Dewa Siwa dan karena alasan ini, kuil tersebut disebut kuil 'Shri Hari Har'. Dikatakan bahwa "kuil Shri Hari Har di Sambhal dibangun oleh Dewa Vishwakarma sendiri pada awal mula alam semesta".
Hal tersebut lantas membuat mayoritas masyarakat Muslim emosi dan mulai berunjuk rasa. Sebuah video memperlihatkan pemandangan pelemparan batu dan kendaraan dilalap api saat polisi menggunakan senjata api.
Peristiwa ini bukanlah yang pertama di India, sebab sebelumnya sempat terjadi pertikaian mengenai Masjid Babri di kota Ayodhya, Uttar Pradesh, yang dihancurkan pada tahun 1992 oleh massa Hindu, yang mengklaim bahwa masjid abad ke-16 itu dibangun sebagai lokasi kuil untuk Dewa Ram.
Pembongkaran masjid tersebut menyebabkan kerusuhan agama yang menewaskan hampir 2.000 orang, sebagian besar Muslim, di seluruh India.
Para politisi dan aktivis oposisi menuduh pemerintah negara bagian yang dipimpin oleh Partai Bharatiya Janata (BJP) yang berhaluan nasionalis Hindu telah “mengatur” survei tersebut untuk memecah belah umat Hindu dan Muslim.
Anggota parlemen Liga Muslim India Muhammed Basheer menyerukan mosi di Parlemen untuk membahas pembunuhan para pengunjuk rasa dan mengecam keputusan survei masjid.
Para ahli mengatakan kaum nasionalis Hindu menjadi semakin berani setelah Modi awal tahun ini meresmikan kuil Hindu kontroversial yang dibangun di atas reruntuhan masjid Babri, dalam sebuah kemenangan politik bagi pemimpin populis yang diduga berusaha mengubah negara itu dari demokrasi sekuler menjadi negara Hindu.
Beberapa kritikus menyatakan bahwa survei terhadap masjid tersebut bertentangan dengan semangat Undang-Undang Tempat Ibadah 1991. Undang-undang tersebut menyatakan bahwa "karakter religius suatu tempat ibadah yang ada pada tanggal 15 Agustus 1947 harus tetap sama seperti yang ada pada hari kemerdekaan India dari kekuasaan Inggris.
Hal tersebut lantas membuat mayoritas masyarakat Muslim emosi dan mulai berunjuk rasa. Sebuah video memperlihatkan pemandangan pelemparan batu dan kendaraan dilalap api saat polisi menggunakan senjata api.
Peristiwa ini bukanlah yang pertama di India, sebab sebelumnya sempat terjadi pertikaian mengenai Masjid Babri di kota Ayodhya, Uttar Pradesh, yang dihancurkan pada tahun 1992 oleh massa Hindu, yang mengklaim bahwa masjid abad ke-16 itu dibangun sebagai lokasi kuil untuk Dewa Ram.
Pembongkaran masjid tersebut menyebabkan kerusuhan agama yang menewaskan hampir 2.000 orang, sebagian besar Muslim, di seluruh India.
Para politisi dan aktivis oposisi menuduh pemerintah negara bagian yang dipimpin oleh Partai Bharatiya Janata (BJP) yang berhaluan nasionalis Hindu telah “mengatur” survei tersebut untuk memecah belah umat Hindu dan Muslim.
Anggota parlemen Liga Muslim India Muhammed Basheer menyerukan mosi di Parlemen untuk membahas pembunuhan para pengunjuk rasa dan mengecam keputusan survei masjid.
Para ahli mengatakan kaum nasionalis Hindu menjadi semakin berani setelah Modi awal tahun ini meresmikan kuil Hindu kontroversial yang dibangun di atas reruntuhan masjid Babri, dalam sebuah kemenangan politik bagi pemimpin populis yang diduga berusaha mengubah negara itu dari demokrasi sekuler menjadi negara Hindu.
Beberapa kritikus menyatakan bahwa survei terhadap masjid tersebut bertentangan dengan semangat Undang-Undang Tempat Ibadah 1991. Undang-undang tersebut menyatakan bahwa "karakter religius suatu tempat ibadah yang ada pada tanggal 15 Agustus 1947 harus tetap sama seperti yang ada pada hari kemerdekaan India dari kekuasaan Inggris.
(ahm)
Lihat Juga :
tulis komentar anda