AS Tetap Baik-baik Saja Meski Utangnya Capai USD34 Triliun, Berikut 5 Alasannya

Senin, 25 November 2024 - 04:30 WIB

2. Selalu Mengalami Defisit

Untuk membayar defisit itu, pemerintah meminjam uang. Hal itu dapat terjadi dengan menjual surat berharga yang dapat dipasarkan seperti obligasi negara. Utang nasional adalah akumulasi uang pinjaman, ditambah bunga.

"Saat ini pemerintah federal membelanjakan 1,5 kali lebih banyak dari yang diterimanya. Jadi, analogi yang ingin saya berikan adalah bayangkan sepasang suami istri menghasilkan USD80.000 untuk mereka berdua dan menghabiskan USD120.000 setahun," kata Phelan.

Apakah AS setara dengan seseorang yang hanya melakukan pembayaran minimum pada kartu kredit. Phelan melangkah lebih jauh dengan mengatakan, "AS seperti seseorang yang melakukan pembayaran kurang dari minimum pada kartu kredit mereka."

3. Negata yang Dibangun di Atas Utang

Negara itu benar-benar dibangun di atas utang. Negara itu mengalami defisit USD75 juta setelah Perang Revolusi berkat pinjaman dari investor dan negara-negara seperti Prancis.

Perang Saudara menyebabkan lonjakan besar, menaikkan utang dari USD65 juta pada tahun 1860 menjadi hampir USD3 miliar pada tahun 1865 ketika perang berakhir. Perang yang mahal terbukti menjadi tema dalam sejarah negara kita.

Utang mencapai USD49 miliar tepat sebelum AS memasuki Perang Dunia II. Ketika perang berakhir, utangnya mencapai USD260 miliar. Utang mulai meningkat dengan cepat pada tahun 1980-an dan dipercepat melalui peristiwa-peristiwa seperti Perang Irak dan Resesi Besar 2008. Baru-baru ini, utang melonjak lagi karena pandemi dengan pengeluaran pemerintah federal yang jauh lebih besar daripada yang dibutuhkan untuk menjaga negara tetap berjalan.



4. Negara Utang ke Rakyatnya

Kepada siapa kita berutang uang? "Kebanyakan kepada diri kita sendiri," kata Phelan. "Banyak dana pensiun memiliki utang pemerintah, dana pasar uang memiliki utang pemerintah, dan kemudian orang-orang memiliki dana pasar uang tersebut."

AS juga memiliki utang kepada negara-negara lain.

Dari mana uang yang akan digunakan untuk membayar utang tersebut? Pada akhirnya, semuanya bergantung pada para pembayar pajak AS. Artinya, untuk melunasinya, atau setidaknya mengurangi utang, pemerintah federal harus menaikkan pajak dan memangkas pengeluaran. "Masalahnya jauh lebih besar daripada jika kita hanya memangkas bantuan luar negeri," kata Phelan.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More