Giliran Prancis Izinkan Rudal Jarak Jauhnya Digunakan Ukraina untuk Serang Rusia
Minggu, 24 November 2024 - 08:57 WIB
Dalam beberapa hari setelah keputusan Biden, yang enggan dikonfirmasi secara resmi oleh Gedung Putih, sistem pertahanan udara Rusia mencegat lima rudal ATACMS di atas Wilayah Bryansk, kata Kementerian Pertahanan di Moskow.
Satu lagi rudal buatan Amerika rusak dan jatuh di lokasi militer, imbuh kementerian tersebut.
Presiden Prancis Emmanual Macron mengatakan pada bulan Mei bahwa dia akan mempertimbangkan untuk mengizinkan penggunaan rudal SCALP-EG pada target jauh di dalam Rusia.
Awal pekan ini, Barrot mengatakan kepada wartawan bahwa Macron tetap terbuka terhadap gagasan tersebut. Komentarnya kepada BBC menandai pertama kalinya seorang pejabat Prancis mengonfirmasi bahwa Ukraina dapat menggunakan rudal tersebut untuk serangan jarak jauh terhadap Rusia.
Rusia telah merespons serangan rudal ATACMS dan Storm Shadow peka lalu dengan menyerang pabrik rudal Ukraina di kota Dnipro dengan rudal hipersonik terbaru yang dinamai Oreshnik.
Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan rudal dengan kecepatan kilat itu dan akan diproduksi massal dan terus diuji, termasuk dalam pertempuran.
Putin menuduh AS dan NATO sengaja meningkatkan konflik, dan menyatakan bahwa Rusia akan mencapai semua tujuan militernya terlepas dari sistem persenjataan mana yang digunakan Kyiv.
“Serangan lebih lanjut dengan senjata Barat akan mengakibatkan serangan balasan terhadap target yang dipilih Moskow,” katanya dalam pidato yang disiarkan televisi pada hari Kamis. ”Jangan salah: akan selalu ada respons.”
Satu lagi rudal buatan Amerika rusak dan jatuh di lokasi militer, imbuh kementerian tersebut.
Presiden Prancis Emmanual Macron mengatakan pada bulan Mei bahwa dia akan mempertimbangkan untuk mengizinkan penggunaan rudal SCALP-EG pada target jauh di dalam Rusia.
Awal pekan ini, Barrot mengatakan kepada wartawan bahwa Macron tetap terbuka terhadap gagasan tersebut. Komentarnya kepada BBC menandai pertama kalinya seorang pejabat Prancis mengonfirmasi bahwa Ukraina dapat menggunakan rudal tersebut untuk serangan jarak jauh terhadap Rusia.
Rusia telah merespons serangan rudal ATACMS dan Storm Shadow peka lalu dengan menyerang pabrik rudal Ukraina di kota Dnipro dengan rudal hipersonik terbaru yang dinamai Oreshnik.
Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan rudal dengan kecepatan kilat itu dan akan diproduksi massal dan terus diuji, termasuk dalam pertempuran.
Putin menuduh AS dan NATO sengaja meningkatkan konflik, dan menyatakan bahwa Rusia akan mencapai semua tujuan militernya terlepas dari sistem persenjataan mana yang digunakan Kyiv.
“Serangan lebih lanjut dengan senjata Barat akan mengakibatkan serangan balasan terhadap target yang dipilih Moskow,” katanya dalam pidato yang disiarkan televisi pada hari Kamis. ”Jangan salah: akan selalu ada respons.”
(mas)
tulis komentar anda