Misteri Rudal Hipersonik Oreshnik Rusia Gempur Ukraina, Dikira Rudal Balistik Antarbenua
Jum'at, 22 November 2024 - 09:55 WIB
Putin bahkan menganggap serangan itu hanya sekadar uji coba rudal hipersonik terbaru Rusia.
"Dalam kondisi pertempuran, uji coba dilakukan terhadap salah satu sistem rudal jarak menengah Rusia terbaru. Dalam kasus ini, dengan versi hipersonik non-nuklir dari rudal balistik," katanya.
"Uji coba berhasil. Target tercapai," paparnya.
Serangan itu terjadi setelah Ukraina menggunakan rudal jarak jauh ATACM Amerika Serikat dan Storm Shadow Inggris untuk menyerang target di dalam wilayah Rusia beberapa hari lalu.
Presiden Zelensky mengatakan penggunaan rudal baru Rusia itu merupakan eskalasi yang jelas dan parah dalam perang dan menyerukan kecaman keras dari seluruh dunia.
"Ini adalah eskalasi yang jelas dan parah dalam skala dan kebrutalan perang ini," tulis Zelensky di X.
"Penggunaan rudal balistik terhadap Ukraina hari ini merupakan bukti lebih lanjut bahwa Rusia tidak tertarik pada perdamaian," ujarnya.
"Dunia harus menanggapi. Saat ini, tidak ada reaksi keras dari dunia," paparnya.
Mark Cancian, penasihat senior di Pusat Studi Strategis dan Internasional, menyatakan bahwa Amerika Serikat akan mendeteksi peluncuran ICBM jika benar diluncurkan oleh militer Rusia.
"Biasanya, rudal balistik antarbenua tidak membawa hulu ledak konvensional. Jika rudal diluncurkan dari silo operasional, Amerika Serikat akan membunyikan alarm, karena khawatir itu adalah serangan nuklir," kata Cancian.
"Dalam kondisi pertempuran, uji coba dilakukan terhadap salah satu sistem rudal jarak menengah Rusia terbaru. Dalam kasus ini, dengan versi hipersonik non-nuklir dari rudal balistik," katanya.
"Uji coba berhasil. Target tercapai," paparnya.
Serangan itu terjadi setelah Ukraina menggunakan rudal jarak jauh ATACM Amerika Serikat dan Storm Shadow Inggris untuk menyerang target di dalam wilayah Rusia beberapa hari lalu.
Presiden Zelensky mengatakan penggunaan rudal baru Rusia itu merupakan eskalasi yang jelas dan parah dalam perang dan menyerukan kecaman keras dari seluruh dunia.
"Ini adalah eskalasi yang jelas dan parah dalam skala dan kebrutalan perang ini," tulis Zelensky di X.
"Penggunaan rudal balistik terhadap Ukraina hari ini merupakan bukti lebih lanjut bahwa Rusia tidak tertarik pada perdamaian," ujarnya.
"Dunia harus menanggapi. Saat ini, tidak ada reaksi keras dari dunia," paparnya.
Mark Cancian, penasihat senior di Pusat Studi Strategis dan Internasional, menyatakan bahwa Amerika Serikat akan mendeteksi peluncuran ICBM jika benar diluncurkan oleh militer Rusia.
"Biasanya, rudal balistik antarbenua tidak membawa hulu ledak konvensional. Jika rudal diluncurkan dari silo operasional, Amerika Serikat akan membunyikan alarm, karena khawatir itu adalah serangan nuklir," kata Cancian.
tulis komentar anda