Misteri Rudal Hipersonik Oreshnik Rusia Gempur Ukraina, Dikira Rudal Balistik Antarbenua
Jum'at, 22 November 2024 - 09:55 WIB
KYIV - Rusia telah mengejutkan Kyiv dan sekutu NATO-nya dengan menggempur pabrik rudal Ukraina menggunakan rudal hipersonik terbaru bernama Oreshnik pada Kamis.
Misil terbaru itu sangat misterius dan Ukraina mengiranya sebagai sebagai rudal balistik antarbenua (ICBM).
Angkatan Udara Ukraina dengan percaya diri mengatakan Rusia telah menembakkan ICBM untuk pertama kalinya dalam perang yang dikobarkan Presiden Vladimir Putin.
Menurut Angkatan Udara Ukraina, misil itu, yang memiliki jangkauan ribuan kilometer, ditembakkan dari wilayah Astrakhan selatan Rusia selama serangan pagi pada Kamis di pusat kota Dnipro.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky juga menyimpulkan senjata itu sebagai ICBM. "Hari ini [Kamis] ada rudal Rusia yang baru. Semua karakteristiknya–kecepatan, ketinggian–adalah (dari) rudal balistik antarbenua. (Investigasi) pakar saat ini sedang berlangsung," katanya.
Seorang pejabat Barat mengatakan kepada ABC News bahwa senjata itu bukanlah ICBM seperti yang diklaim Ukraina, melainkan rudal balistik jarak menengah (IRBM).
Presiden Rusia Vladimir Putin kemudian mengonfirmasi serangan itu dilakukan dengan rudal balistik hipersonik jarak menengah konvensional baru dengan nama sandi Oreshnik.
"Menanggapi penggunaan persenjataan jarak jauh Amerika dan Inggris pada 21 November tahun ini, angkatan bersenjata Rusia melakukan serangan gabungan di salah satu lokasi kompleks industri militer Ukraina," kata Putin, merujuk pada pabrik rudal di Dnipro, Ukraina.
Misil terbaru itu sangat misterius dan Ukraina mengiranya sebagai sebagai rudal balistik antarbenua (ICBM).
Angkatan Udara Ukraina dengan percaya diri mengatakan Rusia telah menembakkan ICBM untuk pertama kalinya dalam perang yang dikobarkan Presiden Vladimir Putin.
Menurut Angkatan Udara Ukraina, misil itu, yang memiliki jangkauan ribuan kilometer, ditembakkan dari wilayah Astrakhan selatan Rusia selama serangan pagi pada Kamis di pusat kota Dnipro.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky juga menyimpulkan senjata itu sebagai ICBM. "Hari ini [Kamis] ada rudal Rusia yang baru. Semua karakteristiknya–kecepatan, ketinggian–adalah (dari) rudal balistik antarbenua. (Investigasi) pakar saat ini sedang berlangsung," katanya.
Seorang pejabat Barat mengatakan kepada ABC News bahwa senjata itu bukanlah ICBM seperti yang diklaim Ukraina, melainkan rudal balistik jarak menengah (IRBM).
Presiden Rusia Vladimir Putin kemudian mengonfirmasi serangan itu dilakukan dengan rudal balistik hipersonik jarak menengah konvensional baru dengan nama sandi Oreshnik.
"Menanggapi penggunaan persenjataan jarak jauh Amerika dan Inggris pada 21 November tahun ini, angkatan bersenjata Rusia melakukan serangan gabungan di salah satu lokasi kompleks industri militer Ukraina," kata Putin, merujuk pada pabrik rudal di Dnipro, Ukraina.
tulis komentar anda