5 Alutsista Tercanggih China, dari Jet Tempur Siluman hingga Kapal Induk Drone
Kamis, 21 November 2024 - 15:32 WIB
Wei Dongxu, seorang komentator militer, mengklaim fitur utama J-35A adalah keserbagunaannya yang nyata. "Pesawat itu tidak hanya dapat melakukan misi tempur udara, tetapi juga ... melakukan serangan yang tepat terhadap target darat dan laut," katanya kepada CCTV, seraya mencatat bahwa jet itu dapat membawa berbagai amunisi berpemandu presisi di dalam rongga senjata internalnya, termasuk rudal jelajah kecil yang diluncurkan dari udara.
Dipasang pada kendaraan mobilitas tinggi 8x8, HQ-19 membawa enam rudal pencegat dan menggunakan mekanisme "peluncuran dingin" yang mengurangi tekanan pada peluncur dan memungkinkannya untuk menyebarkan kembali pencegat dengan cepat, menurut laporan media pemerintah.
China belum mengungkapkan spesifikasi teknis sistem tersebut, dan masih belum jelas apakah sistem itu dapat menyamai jangkauan operasional atau kecepatan hantam THAAD. Laporan tahunan Departemen Pertahanan AS tentang militer China pada tahun 2020 mengatakan pencegat HQ-19 telah menjalani uji coba untuk memverifikasi kemampuannya terhadap rudal balistik jarak 3.000 kilometer.
Pakar militer China mengatakan bahwa sistem itu bertugas mencegat rudal balistik di luar atmosfer, yang secara signifikan memperluas jangkauan intersepsi model sebelumnya seperti HQ-9.
Yang paling menonjol, pakar China dan media pemerintah juga mengklaim bahwa HQ-19 mampu mencegat kendaraan luncur hipersonik di atmosfer.
Senjata semacam itu “menantang karena lintasannya yang tidak dapat diprediksi,” kata Kolonel Senior PLA Du Wenlong dari Akademi Ilmu Militer PLA.
Melansir CNN, pesawat Su-57 pertama di Zhuhai di luar negeri mengirimkan pesan tegas tentang kerja sama militer yang erat antara China dan Rusia.
Sergei Shoigu, mantan menteri pertahanan Rusia yang berada di China untuk konsultasi keamanan strategis tahunan, mampir di pertunjukan udara tersebut untuk melihat Su-57 yang dipamerkan, menurut Global Times yang dikelola pemerintah.
2. Sistem rudal antibalistik HQ-19
Para ahli dengan cepat membandingkan HQ-19, sistem rudal permukaan-ke-udara generasi baru China, dengan sistem Pertahanan Udara Ketinggian Terminal (THAAD) AS.Dipasang pada kendaraan mobilitas tinggi 8x8, HQ-19 membawa enam rudal pencegat dan menggunakan mekanisme "peluncuran dingin" yang mengurangi tekanan pada peluncur dan memungkinkannya untuk menyebarkan kembali pencegat dengan cepat, menurut laporan media pemerintah.
China belum mengungkapkan spesifikasi teknis sistem tersebut, dan masih belum jelas apakah sistem itu dapat menyamai jangkauan operasional atau kecepatan hantam THAAD. Laporan tahunan Departemen Pertahanan AS tentang militer China pada tahun 2020 mengatakan pencegat HQ-19 telah menjalani uji coba untuk memverifikasi kemampuannya terhadap rudal balistik jarak 3.000 kilometer.
Pakar militer China mengatakan bahwa sistem itu bertugas mencegat rudal balistik di luar atmosfer, yang secara signifikan memperluas jangkauan intersepsi model sebelumnya seperti HQ-9.
Yang paling menonjol, pakar China dan media pemerintah juga mengklaim bahwa HQ-19 mampu mencegat kendaraan luncur hipersonik di atmosfer.
Senjata semacam itu “menantang karena lintasannya yang tidak dapat diprediksi,” kata Kolonel Senior PLA Du Wenlong dari Akademi Ilmu Militer PLA.
3. Pesawat tempur siluman Su-57
Juga dipamerkan di pertunjukan udara tersebut adalah Su-57, jet tempur tercanggih Rusia, yang pertama kali tampil di luar negeri.Melansir CNN, pesawat Su-57 pertama di Zhuhai di luar negeri mengirimkan pesan tegas tentang kerja sama militer yang erat antara China dan Rusia.
Sergei Shoigu, mantan menteri pertahanan Rusia yang berada di China untuk konsultasi keamanan strategis tahunan, mampir di pertunjukan udara tersebut untuk melihat Su-57 yang dipamerkan, menurut Global Times yang dikelola pemerintah.
tulis komentar anda