Serangan Israel Diklaim Hantam Situs Parchin, Lumpuhkan Kemampuan Iran Bikin Bom Nuklir
Minggu, 17 November 2024 - 05:37 WIB
Peralatan yang hancur di Taleghan 2 di situs Parchin dilaporkan tidak digunakan untuk kegiatan penelitian tersebut tetapi akan sangat penting di tahap mendatang jika Iran memutuskan untuk membuat bom nuklir.
"Ini adalah peralatan yang dibutuhkan Iran jika mereka ingin bergerak menuju bom nuklir. Sekarang, mereka tidak memilikinya, dan menemukan alternatif tidak akan mudah. Kami akan melihat upaya seperti itu," seorang pejabat senior Israel.
Ketika merencanakan serangan balasan setelah serangan rudal besar-besaran Iran pada 1 Oktober, Israel memilih fasilitas Taleghan 2 sebagai target.
Presiden AS Joe Biden meminta Perdana Menteri Benjamin Netanyahu untuk tidak menargetkan situs nuklir Iran guna menghindari perang dengan Iran, menurut pejabat Amerika.
Namun, karena Taleghan 2 bukan bagian dari program nuklir Iran yang dideklarasikan, Teheran tidak dapat mengakui keberadaannya atau kerusakan yang terjadi tanpa melanggar Perjanjian Non-Proliferasi Nuklir.
"Serangan itu mengirimkan pesan yang tidak terlalu halus bahwa Israel memiliki akses signifikan terhadap apa yang terjadi dalam sistem Iran, bahkan dengan aktivitas yang dirahasiakan dan hanya diketahui oleh sekelompok kecil orang di pemerintahan Iran," kata seorang pejabat Amerika.
Sebelumnya, Iran berkali-kali membantah serangan Israel 26 Oktober menimbulkan kerusakan besar meski empat tentaranya tewas. Menurut militer Teheran, serangan itu hanya merusak beberapa radar sistem pertahanan udara.
Iran juga menegaskan tidak berniat membuat bom nuklir dan tetap mematuhi fatwa Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei yang mengharamkan Teheran membuat senjata semacam itu. Pemerintah Iran juga menyatakan program nuklirnya hanya untuk kepentingan sipil.
"Ini adalah peralatan yang dibutuhkan Iran jika mereka ingin bergerak menuju bom nuklir. Sekarang, mereka tidak memilikinya, dan menemukan alternatif tidak akan mudah. Kami akan melihat upaya seperti itu," seorang pejabat senior Israel.
Ketika merencanakan serangan balasan setelah serangan rudal besar-besaran Iran pada 1 Oktober, Israel memilih fasilitas Taleghan 2 sebagai target.
Presiden AS Joe Biden meminta Perdana Menteri Benjamin Netanyahu untuk tidak menargetkan situs nuklir Iran guna menghindari perang dengan Iran, menurut pejabat Amerika.
Namun, karena Taleghan 2 bukan bagian dari program nuklir Iran yang dideklarasikan, Teheran tidak dapat mengakui keberadaannya atau kerusakan yang terjadi tanpa melanggar Perjanjian Non-Proliferasi Nuklir.
"Serangan itu mengirimkan pesan yang tidak terlalu halus bahwa Israel memiliki akses signifikan terhadap apa yang terjadi dalam sistem Iran, bahkan dengan aktivitas yang dirahasiakan dan hanya diketahui oleh sekelompok kecil orang di pemerintahan Iran," kata seorang pejabat Amerika.
Sebelumnya, Iran berkali-kali membantah serangan Israel 26 Oktober menimbulkan kerusakan besar meski empat tentaranya tewas. Menurut militer Teheran, serangan itu hanya merusak beberapa radar sistem pertahanan udara.
Iran juga menegaskan tidak berniat membuat bom nuklir dan tetap mematuhi fatwa Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei yang mengharamkan Teheran membuat senjata semacam itu. Pemerintah Iran juga menyatakan program nuklirnya hanya untuk kepentingan sipil.
(mas)
tulis komentar anda