Pakar Militer: Zionis Israel Tutupi Jumlah Korban Tewas Tentara yang Sebenarnya

Jum'at, 15 November 2024 - 08:12 WIB
Meskipun sering menyembunyikan angka korban sebagai bagian dari kebijakan sistematis dengan kedok "sensor militer", militer Israel, menurut angka-angka baru ini, telah mengakui tewasnya 793 tentara sejak dimulainya perang.

Data tersebut juga mengungkapkan bahwa 192 perwira Israel telah tewas, yang menunjukkan bahwa satu dari empat perwira yang tewas adalah seorang komandan.

Di antara mereka yang tewas adalah 67 komandan peleton, 63 komandan kompi, 20 wakil komandan kompi, 7 wakil komandan batalion, 5 komandan batalion, dan 4 komandan brigade.

Dari total korban tewas, 48% adalah wajib militer, 18% bertugas dalam "dinas tetap", dan 34% adalah cadangan.

Baru saja, media Israel melaporkan bahwa seorang perwira Brigade Golani tewas dan seorang lainnya terluka parah dalam pertempuran di Lebanon Selatan.

Kemarin, Channel 14 melaporkan bahwa dalam waktu 48 jam, 11 perwira dan tentara Israel tewas dan lebih dari 10 lainnya terluka dalam pertempuran di Gaza dan Lebanon.

Operasi perlawanan yang sedang berlangsung di Gaza dan Lebanon terus mengintensifkan kerugian bagi militer Israel, dengan Army Radio Israel melaporkan bahwa Kementerian Keamanan Israel sedang mempersiapkan untuk memperluas pemakaman militer di Gunung Herzl di al-Quds yang diduduki.

Laporan tersebut mencatat bahwa 600 kuburan baru akan ditambahkan untuk menguburkan tentara Israel, sebuah keputusan yang didorong oleh meningkatnya ketegangan dan meningkatnya kebutuhan akan ruang pemakaman bagi personel militer.

Menurut Army Radio, Kementerian Keamanan Israel akan mengalokasikan tambahan 7,7 dunam untuk pemakaman militer, dengan pekerjaan perluasan diharapkan segera selesai untuk memenuhi kebutuhan militer yang terus meningkat.

Dalam konteks terkait, Doron Kadosh, reporter Army Radio menyoroti bahwa formasi tempur militer Israel pada tahun 2024 saat ini berada pada 83% dari tingkat yang dibutuhkan, yang menandakan krisis personel.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More