Bagaimana Trump Tangani Perang Brutal Israel di Lebanon dan Gaza?

Kamis, 07 November 2024 - 13:17 WIB
Dia menjelaskan, “Israel dapat beroperasi sesuka hati jika merasa terancam seperti yang terjadi di Suriah, tetapi Hizbullah tidak akan menyerahkan kekuasaan de facto-nya atas pemerintahan, seperti Bashar Assad.”

Namun, Pino mengatakan Hizbullah tidak akan menyerah terlalu banyak pada tuntutan AS yang membatasi mobilitas dan kemampuannya untuk mempersenjatai kembali.

“Hizbullah tidak ingin terlihat terlalu lemah karena khawatir hal itu dapat mendorong lawan domestiknya untuk memanfaatkan mereka,” ujar Pino.

“Warga Israel yang dievakuasi dari utara akan mendesak jaminan kuat yang akan menghentikan Hizbullah sebelum mereka kembali ke rumah mereka,” papar dia.

Sekitar 60.000 warga Israel telah mengungsi akibat tembakan roket Hizbullah, dan 1,2 juta warga Lebanon telah mengungsi akibat serangan Israel.

Trump dan Jalan Menuju Negara Palestina



Trump menemukan solusi untuk pertempuran di Gaza akan menjadi tantangan yang lebih berat daripada perang di Lebanon.

Pemerintahan Biden menolak menggunakan transfer senjata sebagai bentuk pengaruh terhadap pemerintahan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu untuk menekan Israel di meja perundingan, langkah yang tidak mungkin diambil Trump.

Pembicaraan gencatan senjata menemui jalan buntu, dengan kesenjangan yang lebar antara Hamas dan Israel.

Kelompok Palestina tersebut telah meminta diakhirinya perang secara permanen dengan imbalan pembebasan sandera yang ditahannya, tetapi Israel menolak mengikatkan diri pada gencatan senjata permanen.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More